POLDA MALUKU – Sebanyak 111 anggota Bhabinkamtibmas Polda Maluku dan jajaran di Ambon, mengikuti pembekalan terkait program Polri Peduli Stunting.
Pembekalan terhadap Bhabinkamtibmas Peduli Stunting ini dibuka secara langsung oleh Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif. Ia didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol Stephen M. Napium, dan Kepala BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar.
Kegiatan pembekalan yang diikuti ratusan personel Bhabinkamtibmas di Ambon ini diselenggarakan di Sport Center Polda Maluku, Kota Ambon, Senin (6/2/2023).
Bertindak sebagai pemateri pembekalan yakni Kabid Dokkes Polda Maluku Kombes Pol dr. Aris Sukarno, Direktur Binmas Polda Maluku Kombes Pol Deny Abrahams, Ketua Tim Dokter Penanganan Stunting Provinsi Maluku dr. Rita Tahitu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Elvin Yana Tikupasang, dan Kasat Binmas Polresta Ambon Kompol Sarah Lessy.
Saat membuka pembekalan, Kapolda Maluku Lotharia Latif, dalam arahannya meminta setiap personel Bhabinkamtibmas di Polda Maluku agar dapat cepat merespon perintah Kapolri yang disampaikan pada Rakernas bersama Presiden.
“Jadi rekan-rekan semua saya minta terkait kebijakan Presiden dan perintah Bapak Kapolri tentang permasalahan stunting agar kita tidak boleh terlalu menunggu lama,” pinta Kapolda.
Irjen Latif berharap agar kebijakan Presiden dan perintah Kapolri terkait penanganan stunting, dapat segera dilakukan dalam bentuk aksi nyata. Karena, persoalan stunting saat ini menjadi isu Nasional yang harus ditangani secara bersama.
“Sehingga saya berharap para Bhabinkamtibmas yang saat ini sudah bekerja dengan luar biasa dan dengan paradigma yang sudah berubah dapat terus menyampaikan pesan kamtibmas dan juga melaksanakan program pemerintah sebagaimana arahan Bapak Presiden pada Rakernas,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Irjen Latif juga menyampaikan beberapa arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat pelaksanaan Rakernas bersama Presiden Joko Widodo.
“Polri dapat menjaga stabilitas keamanan dan stabilitas politik jelang pemilu, dan jangan ada anggota Polri yang terlibat dalam politik praktis, lakukan langkah-langkah dalam menekan angka stunting di Indonesia,” pinta Kapolda mengutip arahan Kapolri.
Rekan-rekan Bhabinkamtibmas, lanjut Kapolda, adalah ujung tombak terdepan yang memahami betul persoalan di tengah-tengah masyarakat, baik menyangkut ideologi, politik, sosial budaya dan keamanan. Termasuk persoalan stunting yang kira-kira harus ditangani dengan cepat.
“Saya perintahkan seluruh Bhabinkamtibmas agar lakukan 3 prinsip cepat yaitu temu cepat permasalahan masyarakat, tindakan cepat dan lapor cepat kepada pimpinan,” pintanya.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Maluku Kombes dr. Aris Sukarno, saat memberikan pembekalan meminta agar para Bhabinkamtibmas harus dapat mengetahui masyarakat di desa binaannya. Bhabinkatibmas harus mengetahui data yang valid terkait berapa banyak balita di desa binaannya.
“Rekan-rekan semua sebagaimana arahan Pak Kapolda bahwa kita ini harus cepat dalam menangani setiap permasalahan yang ada di tengah masyarakat, termasuk persoalan stunting. Sehingga rekan-rekan semua harus tau di desa binaannya ada berapa banyak balita sehingga jika ada persoalan stunting maka bisa cepat ditangani dengan maksimal,” pintanya.
Menurut Aris, Kapolda Maluku telah meminta agar setiap personel Bhabinkamtibmas dapat mengetahui secara cepat permasalahan masyarakat, kemudian bisa menanganinya secara cepat dan segera melaporkan dengan cepat kepada pimpinan.
“Sebab laporan yang disampaikan rekan-rekan akan menjadi acuan dan dasar pimpinan di tingkat atas dalam mengambil keputusan,” kata Aris mengingatkan.
Sementara itu, Kabid Yankesmas Dinkes Maluku, Elvin Tikupasang, juga berharap dukungan dan peran Bhabinkamtibmas dalam membantu menurunkan permasalahan stunting di provinsi Maluku.
“Bapak-bapak Bhabinkamtibmas semua sebagaimana sudah disampaikan Bapak Kapolda maka dalam menangani masalah stunting di Maluku ini kita harus berkolaborasi di lapangan, sebab Bhabinkamtibmas yang ada di tengah masyarakat yang lebih tau dan memahami konsidi yang sebenarnya di lapangan,” katanya.
Elvin juga menjelaskan penyebab terjadinya stunting terhadap para balita. Diantaranya asupan makanan bergizi yang kurang, serta kondisi rumah dan lingkungan yang tidak sehat.
“Jadi rekan-rekan semua bahwa salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan makan yang bergizi terhadap balita dan kondisi rumah serta lingkungan sekitar penderita yang tidak sehat,” jelasnya.
Senada dengan Elvin, Kepala BKKBN Maluku Sarles Brabar, juga berharap adanya kerja sama yang baik antara petugas BKKBN Maluku dengan Bhabinkamtibmas di lapangan.
“Saya selaku Kepala BKKBN Maluku berharap rekan-rekan Bhabinkamtibmas yang ada di Maluku dapat berkolaborasi dengan kami karena persoalan stunting ini juga sudah menjadi isu nasional dan menjadi perhatian serius pemerintah,” ungkapnya.
Sarles mengaku pihaknya telah bertemu dengan Kapolda, dan beliau merespon sangat baik terkait penanganan stunting, khususnya di Maluku.
“Kami berharap rekan-rekan Bhabinkamtibmas saat ini bisa sama-sama berkolaborasi menekan angka kasus stunting di Maluku ini,” harapnya.
Ketua Tim Dokter Penanganan Stunting Provinsi Maluku, dr. Rita Taihitu, juga berharap hal yang sama yakni adanya peran personel Bhabinkatibmas dalam menurunkan angka stunting di desa binaannya, dan secara umum di provinsi Maluku.
“Jadi rekan-rekan semua selain kurangnya asupan makan bergizi terhadap balita penderita stunting penyebab angka stunting itu naik karena lingkungan sekitar seperti rumah tempat tinggal yang kotor dan tidak sehat,” jelasnya.
Tak hanya itu, dokter Rita juga mengaku penyebab terjadinya stunting juga akibat lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat. Seperti jamban kotor yang bisa menyebarkan penyakit menular seperti diare dan sebagainnya.
Selain itu, masyarakat yang membuang hajat disembarang tempat bukan pada WC, atau membuang sampah bukan pada tempatnya juga menjadi penyebab meningkatnya stunting. Karena lingkungan yang kotor mudah menularkan penyakit.
“Olehnya itu kami harapkan para rekan-rekan Bhabinkamtibmas yang sudah menerima materi pembekalan saat ini dapat mensosialisasikan apa yang sudah diterima kepada masyarakat yang ada di Desa binaanya,” pintanya.
Di akhir pembekalan, Direktur Binmas Polda Maluku Kombes Pol Denny Abrahams, mewakili Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menerima pemberian pelakat dari Kepala BKKBN Maluku, Sarles Barbar.
Discussion about this post