POLDA MALUKU – Kapolres Maluku Barat Daya (MBD), AKBP. Dwi Bachtiar Rivai, S.I.K, MH memimpin langsung upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), dari dinas Polri terhadap 2 (Dua) personil Polres MBD. Keduanya terlibat dalam kasus penyalagunaan narkotika dan disersi.
Kedua anggota Polres MBD yang di PTDH yakni Aipda SA dan Brigpol RT. dimaksudkan agar diketahui publik secara umum, juga sebagai pembelajaran kepada personil lainnya. Upacara ini berlangsung di Polres MBD, Kamis (09/12).
Menurut Kapolres MBD dalam sambutannya bahwa keputusan ini PTDH dinas Polri ini tentunya tidak diambil dalam waktu singkat, tetapi melalui proses persidangan sesuai prosedur yang berlaku demi kepentingan dan kebaikan organisasi. Sebagai manusia biasa pasti berat rasanya, namun sebagai pimpinan harus menegakan aturan kode etik dan profesi Polri.
Dikatakannya, terkhusus bagi personil PTDH. Walaupun tidak dihadirkan dalam upacara, semoga dapat menerima keputusan ini dengan lapang dada. Sebagai warga Negara yang pernah di didik sebagai anggota Polri, agar tetap memiliki hubungan emosional dengan Polri. Menjadi mitra Polri dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif.
“Saya juga mendoakan personil Polres MBD yang telah di PTDH hari ini, kedepannya dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Jangan patah semangat ataupun menyerah, namun jadikan kegagalan saudara saat ini untuk lebih memotivasi diri sendiri untuk kehidupan yang lebih baik. karena saudara masih mempunyai tanggungjawab terhadap keluarga,” ungkapnya.
Kepada seluruh personil Polres MBD dan jajaran dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari upacara PTDH saat ini. Laksanakanlah tugas dengan baik dan penuh rasa tanggungjawab sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kepercayaan public terhadap Polri makin meningkat, untuk itu kurangi pelanggaran dan complain dari masyarakat terkhusus di Polres MBD, ucapnya.
“Saya ingatkan kepada seluruh personil Polres MBD, bekerjalah dengan hati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat MBD melalui peningkatan kinerja, pembenahan kultur dan peningkatan kemampuan mengelola media. Agar dapat terwujudnya Polri yang presisi,” tegasnya.
Discussion about this post