POLDA MALUKU – Membangun bangsa dan negara, khususnya provinsi Maluku, tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Butuh kerja sama seluruh elemen masyarakat, termasuk dari unsur kepemudaan maupun kemahasiswaan.
Hal itu disampaikan Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, SH.,M.Hum, saat bersilaturahmi dengan OKP Cipayung Plus wilayah Maluku dan Kota Ambon di Rupatama Mapolda Maluku, Kota Ambon, Senin (14/3/2022).
Dalam pertemuan itu, Kapolda didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol Drs. Jan de Fretes, M.M. Turut hadir Karo Ops, Direktur Binmas, Direktur Intelkam, Kabid Propam dan Kabid Humas Polda Maluku.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk bersama mewujudkan Maluku yang aman dan damai.
Ia menyampaikan lima pesan untuk membangun Maluku lebih baik ke depan. Diantaranya; Percepatan investasi dan dukung pembangunan, Maluku harus aman dan nyaman dalam investasi di Maluku; Tingkatkan vaksinasi dan protokol kesehatan di Maluku; Wujudkan keamanan dan kedamaian di Maluku; Tingkatkan budaya toleran, budaya gotong royong dan Pancasila sebagai pemersatu bangsa; Dan Hentikan/tolak intoleransi dan radikalisme.
“2 hal di atas itu juga adalah merupakan perintah Presiden kepada seluruh kementerian dan lembaga, TNI dan Polri, dan seluruh stakeholder yang termasuk pimpinan-pimpinan dari organisasi,” kata dia.
Maluku, kata dia, harus aman dan nyaman sehingga investasi bisa masuk. Kata kunci Investasi ada 2 yakni keamanan dan kenyamanan. Sebab, jaminan investor dapat berinvestasi adalah suatu daerah tersebut aman dan nyaman.
“Kalau kita ini mendapatkan stigma bahwa Maluku itu suka berkelahi, bertikai, menyelesaikan persoalan dengan kekerasan, maka tidak akan pernah ada orang yang mau berinvestasi dan membangun Maluku. Dan ini juga tugas teman-teman semua yang ada di sini,” katanya.
Orang nomor 1 Polda Maluku ini berharap bantuan dari para OKP untuk bersama-sama menjaga keamanan dan membangun daerah ini.
“Budaya kekerasan ini harus dihentikan. Teman-teman saya minta bantu, menghentikan kekerasan di Maluku. Ketahanan mental masyarakat harus dijaga,” katanya.
Maluku, lanjut Kapolda, kaya akan keindahan alam. Potensi ini bisa mendatangkan wisatawan untuk mendongkrak pendapatan daerah.
“Wisata alam itu kuncinya ada 2. Wilayah itu harus aman dan nyaman. Jangan orang baru datang kopornya udah hilang, diajak berkelahi. Apalagi sudah ada medsos, maka langsung viral “guys, baru turun saja kopor ilang guys” berarti selesai, orang tidak akan datang lagi,” harapnya.
Olehnya itu, Jenderal bintang 2 Polri ini mengajak para OKP dan berbagai pihak lainnya untuk bersinergi menyelesaikan permaslahan di Maluku.
“Bantu kami dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Maluku. Polri selalu terbuka dan merupakan bagian dari rakyat. Kita membuka kritik yang konstruktif,” pungkasnya.
Kapolda mengaku yakin dan percaya bahwa para OKP yang hadir saat ini adalah orang-orang yang paham tentang organisasi, demokrasi, dan memiliki intelektualitas yang baik di Republik ini.
“Banyak pemimpin-pemimpin kita yang bersumber dari organisasi yang saat ini teman-teman (OKP) diberikan amanah dan tanggungjawab saat ini. Banyak orang-orang hebat di Republik ini selalu diawali dengan organisasi baik itu PMKRI, GMNI PMII, HMI, Muhammadiyah, semua. Karena tempat yang saudara-saudara tempati adalah tempat belajar berorganisasi yang benar, sama dengan organisasi Polri yang melahirkan calon-calon pemimpinnya melalui Taruna Kepolisian, Taruna Akademi Militer,” ungkap Kapolda.
Discussion about this post