POLDA MALUKU – Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, SH.,M.Hum, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polda Maluku Tahun 2022.
Kegiatan yang mengusung tema “Rapat Koordinasi Kesiapan Hari Raya Idul Fitri 1443 Tahun 2022 Aman, Selamat, Tertib, dan Lancar di Era New Normal” ini dilangsungkan di aula Pesat Gatra, Ditlantas Polda Maluku, Kota Ambon, Kamis (14/4/2022).
Ikut dalam kegiatan itu yakni Karo Ops, Direktur Lalu Lintas, dan Kabid Humas Polda Maluku. Turut hadir Kepala Bapeda Provinsi Maluku, Kepala Cabang Jasa Raharja Maluku, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XXIII Maluku, beserta para pejabat utama Ditlantas, Kasat Lantas Polres Jajaran melalui zoom metting.
Kapolda dalam sambutannya mengaku kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rakor lalu lintas Mabes Polri yang dibuka Kapolri. Di mana, penjabaran perintah Kapolri bahwa personil harus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
“Melihat tema hari ini tentu harapan kita hal-hal yang masih menjadi evaluasi yang kurang baik yang perlu disempurnakan disinilah tempatnya untuk melaksanakan koordinasi,” katanya
Kapolda mengakui persoalan lalu lintas tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Polri. Sehingga, sejak dulu penata pelaksanaan operasionalisasi kegiatan lalu lintas membutuhkan keterpaduan.
“Polri tidak bisa kerja sendiri, kita harus bersinergi dengan instansi terkait sehingga program-program pemerintah kaitannya dalam masalah lalu lintas dapat terwujud,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam situasi pandemi ini, bidang transportasi memang sangat mengalami dampak signifikan, baik itu di darat, laut dan udara.
“Saya menggaris bawahi, saya minta seluruh instasi terkait terutama juga lalu lintas kita bersinergi dengan instasi terkait yang paling utama adalah bagaimana kita mencegah terjadinya kecelakaan baik darat, laut dan tentu saja udara,” pintanya.
Kapolda juga mengungkapkan operasi kemanusiaan yaitu operasi ketupat akan digelar. Di mana, di situ juga terlibat polisi lalu lintas dan instansi terkait.
“Kasat lantas harus sering turun lapangan, jangan hanya duduk di ruangan, saya sering sebutkan jangan jadi perwira salon hanya duduk-duduk tidak mengerti situasi di lapangan,” tegasnya.
Personil Polri yang paling banyak bersinggungan dengan masyarakat di lapangan adalah polisi lalu lintas. Olehnya itu, Kapolda meminta agar dapat menghindari terjadinya penyimpangan di lapangan, dan laksanakan tugas secara humanis.
“Berulang kali saya sampaikan jangan ada kata-kata ekstra, jangan ada tindakan ekstra kepada masyarakat, karena polisi lalu lintas ini sangat sering bersentuhan dengan masyarakat sering berkomunikasi,” ingatnya.
“Saya tidak ingin lagi ada viral viral di media karena ada anggota yang melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji ke masyarakat, mengeluarkan kata-kata ekstra, memaki-maki masyarakat dan main tangan,” tegasnya.
Kapolda berharap personil lalu lintas dapat menjadi polisi yang protagonis yang disayangi dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
“Kalau polisinya tidak datang dicari-cari itulah karena kalian sudah dirindukan oleh masyarakat, bukan polisi yang antagonis kehadiranmu meresahkan dan ditolak masyarakat,” katanya.
Para kasat lantas diingatkan agar dapat bekerja dengan baik di lapangan, “laksanakan tugasmu sesuai ketentuan yang berlaku, kalau kalian laksanakan dengan baik saya orang yang pertama akan membela kalian dan apabila kalian melakukan pelanggaran maka saya selalu katakan saya orang pertama yang akan mencopot kalian,” tegasnya lagi.
Menurut Kapolda, persoalan-persoalan besar terjadi karena didahului oleh persoalan kecil yang tidak diselesaikan dengan tuntas dan baik.
Olehnya itu, Kapolda menekankan beberapa hal penting diantaranya yaitu meminta penyiapan personil dengan memberikan pelatihan cara bertindak dalam pengamanan. Siapkan dan cek sarpras pendukung. Petakan masing masing wilayah yang mempunyai tingkat kerawanan, kemacetan, kecelakaan dan bencana yang dapat mengganggu arus lalu lintas.
Ia juga meminta untuk melakukan koordinasi dan sinergitas dengan steakholder yang ada untuk bersama-sama menangani permasalahan lalu lintas pada saat pelaksanaan hari raya Idul Fitri.
“Penempatan pos pam dan pos pelayanan pada lokasi-lokasi strategis. Laksanakan pengawasan pengendalian secara berjenjang sehingga tidak ada anggota yang melakukan kegiatan yang sifatnya kontra produktif,” pungkasnya.
Discussion about this post