POLDA MALUKU – Polda Maluku berada pada urutan kedua di Indonesia setelah Jawa Tengah yang mendapat antusias masyarakat dalam ajang lomba Bhayangkara Mural Festival (BMF) 2021.
Menariknya, antusias masyarakat atas lomba melukis di dinding ini, juga datang dari mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran atau tunarungu.
Sama seperti peserta Mural lainnya, mereka terdapat tiga tim yang berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di Ambon. Satu tim terdiri dari dua orang.
Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Refdi Andri, M.Si, di sela pemantauan lomba BMF 2021 di sepanjang tembok jalan Latumeten, Sabtu (30/10/2021) ikut memberikan semangat kepada para peserta tunawicara tersebut.
Semangat yang diberikan mantan Kakorlantas Polri ini dalam bentuk mengangkat jempol kepada para peserta tunawicara tersebut.
“Kalau yang tunarungu ini ada tiga tim. Setiap tim ada dua orang. Jadi mereka ada enam peserta dari SLB,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat.
Juru bicara Polda Maluku ini mengaku salut dengan enam peserta tersebut. Dia mengatakan dalam ajang BMF ini pihaknya tidak membatasi peserta yang ingin menyalurkan pesan melalui media Mural.
“Siapapun yang lolos penilaian silahkan ikut. Kita tidak lihat fisiknya, tapi kemauan dan keahliannya dalam melukis menyampaikan pesan pesan positif kepada masyarakat melalui lukisan,” terangnya.
Selain dari SLB, mantan Kapolres Aru dan Tual ini mengaku juga terdapat peserta dari SMA. Yaitu SMA Kristen dan Xaverius.
“Ada juga mahasiswa dan para pemural Maluku. Totalnya ada 24 tim. 1 diantaranya dikirim mewakili Polda Maluku di Mabes Polri,” sebutnya.
Rum mengaku sejak dibukanya pendaftaran hingga ditutup, tercatat sebanyak 69 peserta yang melakukan pendaftaran. Dari 69 tim itu, 36 diantaranya memasukan hasil karya melalui sketsa gambar.
“Jadi dari 36 sketsa yang masuk kemudian dinilai oleh juri dan tersisa 24 tim. Saat ini yang ikut di sini terdapat 23 tim. Tiga tim diantaranya Tunarungu,” tandasnya.
Discussion about this post