POLDA MALUKU – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, SH., M.Hum, mengakui masyarakat di daerah para Raja-raja ini toleran, dan masih memegang teguh tradisi budaya dan adat istiadat.
Jenderal bintang 2 Polri itu berharap, tradisi budaya yang kerap dilaksanakan, baik setahun sekali, atau menjelang momen-momen tertentu, dapat menjadi pemersatu anak bangsa.
Bahkan, ia berharap tradisi atau ritual adat yang masih dipegang teguh hingga kini dapat menjadi pemicu perdamaian dan kedamaian di Tanah Air, khususnya di provinsi Kepulauan ini.
“Saya berharap kegiatan ritual adat yang dilaksanakan harus berjalan aman dan damai. Bahkan harus menjadi pemersatu anak bangsa,” pinta Kapolda di Ambon, Sabtu (12/3/2022).
Maluku, akui Kapolda, terkenal sebagai masyarakat yang toleran. Daerah ini masih memegang teguh adat dan tradisi leluhur. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya beberapa kegiatan ritual adat yang dilakukan masyarakat.
“Tapi beberapa kali pelaksanaan ritual adat, juga masih menimbulkan konflik dalam pelaksanaannya di lapangan. Konflik menimbulkan korban materi, korban luka, bahkan korban jiwa yang kemudian malah menjadi kontra produktif dan dendam berkepanjangan antar masyarakat,” katanya menyesalkan.
Olehnya itu, Orang nomor 1 Polda Maluku ini meminta agar ritual adat harus juga disesuaikan dengan perkembangan zaman, mengedepankan kerukunan, persatuan dan kesatuan. Ini harus diperhatikan agar ritual adat bisa berjalan aman dan damai, dengan tetap menjaga nilai-nilai adat dan tradisi budaya masyarakat itu sendiri.
“Kegiatan ritual adat harus menjadi momen yang indah dan dapat dijadikan sebagai salah satu ikon yang dapat menarik masyarakat, baik untuk edukasi maupun untuk mengenalkan Maluku yang kaya akan adat istiadat, keberagaman, nilai-nilai toleransi, kedamaian dan persatuan antar sesama. Ini diharapkan agar bisa membuat masyarakat luar tertarik untuk menyaksikan hal tersebut, sehingga bisa diperkenalkan ke mancanegara,” pintanya.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini juga berharap agar para tokoh adat dapat menyiapkan rencana kegiatan adat dengan sebaik-baiknya, serta berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat. Ini penting diperhatikan agar semua rangakaian kegiatan dapat berjalan aman, damai, lancar dan sukses serta menarik bagi masyarakat luar. Sehingga tentunya dapat membuat Maluku menjadi lebih dikenal oleh dunia.
“Saya printahkan para Kapolres agar lakukan pengaman dengan maksimal bersama TNI dan instasi terkait, serta para tokoh-tokoh adat untuk kelancaran kegiatan-kegiatan adat yang akan dilakukan,” pungkasnya.
Discussion about this post