AMBON – Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar dan Ibu Asuh Polwan Polda Maluku Ny. Hj. Sitti Asiyah Baharuddin, memberikan arahan langsung bagi personil Polwan Satker/Satwil Polda Maluku. Rabu (15/7/2020).
Giat yang digelar di aula Polresta P. Ambon & P.P. Lease. turut dihadiri sejumlah pejabat utama Polda Maluku diantaranya Irwasda Polda Maluku, Karo SDM, Kabid Propam dan Kabid Humas Polda Maluku serta Kapolres Jajaran Polda Maluku secara virtual.
Ketua Bhayangkari Daerah Maluku selaku Ibu Asuh Polwan Polda Maluku, Hj. Sitti Asiyah Baharudin dalam sambutanya, mengatakan, selaku ibu asuh meminta maaf kepada seluruh anggota polwan serta bagi ibu ibu Bayangkari dalam kesempatan ini, seperti kita ketahui bersama dengan adanya pandemik Covid -19 ini ruang gerak kita sangat terbatas, saya bersyukur pada hari ini kita semua dapat bertatap muka baik secara langsung maupun secara virtual.
“Saya sampaikan buat adk polwan tugas kalian sangat berat karena kalian memiliki peran ganda selain kalian melaksanakan tugas Polri, kalian juga melaksanakan kehidupan selaku ibu rumah tangga dalam pelayanan kepada suami serta anak anak,” ujar Hj. Sitti Asiyah Baharuddin.
Hj. Sitti Asiyah Baharuddin, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas prestasi yang diukir oleh adk adk Polwan Polda Maluku, dalam mengikuti beberapa perlombaan dan membawa nama baik Polda Maluku.
“Saya menyampaikan apresiasi yang sangat baik bagi adik-adik polwan dalam prestasi yang diukir dan saya merasa bangga tentang apa yang di capainya,”ucap Hj. Sitti Asiyah Baharuddin.
Ditambahkan, Disini saya meneruskan himbauan dari ibu ketua bayangkari pusat yaitu Ibu Kapolri selaku ibu asuh kita di seluruh Indonesia bahwa kita selaku Polwan di seluruh Indonesia harus mempergunakan Media Sosial dengan sebagaimana mestinya dan berpikir dewasa serta lihai sebelum mempergunakannya supaya bisa terjalin citra Polwan di seluruh Indonesia itu baik adanya.
“Sekali lagi saya selaku ibu asuh ketua Bhayangkari Polda Maluku, selaku Kaka bagi kalian semua meminta maaf karna dengan situasi Pandemi Covid-19 ini saya selaku Kaka belum bisa berbuat apa apa bagi adk adk Polwan mau pun ibu ibu Bhayangkari,”ujarnya lagi.
Ditempat yang sama, Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar, menyampaikan, Tujuan Polwan dibentuk adalah untuk mendukung dan melanjutkan kinerja polisi, ada hal hal penting yang tidak mungkin secara langsung untuk seorang Polisi Laki-laki melaksanakan pemeriksaan bagi perempuan yang bermasalah, dalam hal ini sebagai contoh: upaya paksa penggeledahan badan.
“Prinsip dasar dalam pembentukan Polwan harus kita tekankan untuk melanjutkan kinerja Polri kedepan, karena harkat Polwan di dalam lingkup masyarakat jauh lebih baik dari Polisi Laki-laki,” kata Irjen Pol Baharudin Djafar.
Lebih jauh, Kapolda Menjelaskan, tentang aturan dan status dalam kehidupan Polwan seperti apa yang tadi sudah di jelaskan sedikit dari Kaka asuh kalian (Polwan jajaran Polda Maluku) ibu ketua Bhayangkari, Polwan memainkan dua peran dalam kehidupannya dan Polwan itu harus bisa membedakan mana tanggung jawabannya dalam kinerja selaku Polwan dan mana tanngung jawabnya selaku ibu rumah tangga untuk pelayanan kepada suami dan anak.
“Polwan juga selaku istri bagi suami, apa pun yang dia kerjakan dalam hidupnya harus betul betul di ridhoi sama suaminya, kalau tidak di ridhoi maka segala sesuatu yang dia kerjakan itu sia sia belaka. Itu adalah hal yang sudah di tentukan oleh Allah SWT,”kata Kapolda.
Masih, Kata Kapolda, peran Polwan dalam media sosial, untuk menyikapi peran dalam media sosial peran polwan itu harus betul-betul dewasa bagaimana cara mempergunakannya karena belakangan ini ada hal hal berupa pelanggaran yang di buat oleh Polwan.
“Olehnya itu, Kita harus mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita,”ungkap Kapolda.
Kapolda menambahkan, Dalam kehidupan bersosial dalam kedinasan sebagai pimpinan harus One step down, kapolres lihat kabag kasatnya, dan seterusnya sampai pada anggota yang paling bawah. Polwan-polwan senior kenali adik-adiknya, karena apabila ada masalah akan saling mengingatkan dan membantu, mencari solusi penyelesaian dari setiap permasalahan.
“Polda yang angka KDRTnya paling tinggi adalah polda maluku, dalam hal ini Polwan harus dapat tampil sebagai problem solving, jangan menjadi sumber masalah, hal tersebut bisa terjadi karena seorang Polwan tidak menempatkan diri sebagai Polisi pemecah masalah yang sudah diamanahkan oleh negara,”tegas Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar.
Discussion about this post