POLDA MALUKU – Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif, memberikan penghargaan kepada tiga orang guru pelopor keselamatan berlalu lintas.
Guru pelopor keselamatan berlalu lintas (teacher pioneer of traffic safety) sendiri, merupakan program Kapolda Maluku yang telah dicanangkan sejak September 2022.
Pada tanggal 20 September 2022 lalu, sebanyak 60 orang guru SD se-provinsi Maluku mengikuti pelatihan guru pelopor keselamatan berlalu lintas di Ambon.
Tiga guru pelopor keselamatan berlalu lintas yang mendapatkan penghargaan dari 35 orang yang masuk nominasi penilaian diantaranya Irma Adi Surya Kalauw, guru SD Inpres 43 Ambon; Salima Tuharea, guru SD Alfatah Ambon; Feronika A M Malwewan, guru SD Negeri 66 Ambon.
“Penghargaan sudah kita berikan kepada tiga orang guru pelopor keselamatan berlalu lintas saat digelarnya kegiatan gathering kampus dan komunitas otomotif basudara manise pada Jumat (15/9/2023),” kata Kapolda, Minggu (17/9/2023).
Kapolda mengatakan, program yang telah berjalan selama kurang lebih satu tahun ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas sejak usia dini.
Penghargaan yang diberikan setelah melalui beberapa sistem penilaian. Diantaranya dilihat dari keaktifan para guru dalam menyampaikan pesan-pesan keselamatan berlalu lintas kepada anak didiknya yang dilaporkan setiap hari.
“Mengapa guru, karena gurulah yang melahirkan banyak orang-orang hebat. Mulai dari Presiden, Menteri, Kapolri, Pangdam, Kapolda dan pejabat-pejabat lainnya, semua berhasil karena didikan guru,” kata Kapolda.
Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi bangsa yang unggul termasuk dalam tertib berlalu lintas kepada para siswanya.
“Saya sampaikan kepada Ditlantas Polda Maluku untuk dapat membuat kegiatan-kegiatan nyata yang bisa membawa manfaat secara konkrit, tidak seremonial atau katakanlah formalitas, tapi betul-betul dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” harapnya.
Atas terselenggaranya kegiatan tersebut, Kapolda pun memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para guru di Maluku.
“Tugas kita semua adalah menjaga generasi muda agar tidak menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas,” pintanya.
Di sisi lain, Irjen Latif mengaku, terdapat empat faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Diantaranya faktor manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan.
“Dari empat faktor penyebab kecelakaan lalu lintas itu yang paling tinggi dan dominan adalah faktor manusia. Maka tepatlah program ini kita lakukan,” jelasnya.
Untuk diketahui, sistem penilaian yang diterapkan kepada guru pelopor berlalu lintas yaitu:
1. Mengirimkan laporan pelaksanaan kegiatan setiap minggu melalui email Subdit Kamsel Ditlantas dan WA Grup Guru Sebagai Pelopor Keselamatan Berlalu lintas.
2. Subdit Kamsel melaksanakan penilaian kegiatan dengan kriteria 4K :
a. Komitmen untuk menjadi Guru Pelopor Keselamatan Berlalu lintas,
b. Kosisten di dalam melaksanakan kegiatan secara rutin,
c. Konsekuen dalam memberikan materi kepada siswa dan melaporkan secara rutin,
d. Kontinyu melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab.
Terpisah, Irma Adi Surya Kalauw, guru SD Inpres 43 Ambon, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kapolda Maluku atas penghargaan yang didapatkan.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada bapak Kapolda yang memberikan penghargaan kepada guru-guru, karena selama saya menjadi guru selama 18 tahun ini tidak pernah ada program semacam ini dari Polda,” ungkap Irma.
Program guru pelopor berlalu lintas, kata Ibu Irma sangat bermanfaat bagi guru maupun anak-anak. Sebab, selama ini pihaknya kurang mengenal banyak lambang rambu-rambu lalu lintas dan fungsinya.
“Dari program ini kita bisa tau lambang-lambang rambu-rambu lalu lintas, karena yang kita tau hanya lampu merah dan beberapa lainnya saja,” cetusnya.
Ibu Irma pun menyinggung terkait pelatihan yang didapat sejak 20 September 2022 lalu. Ia mengaku materi yang didapatkan dari para pemateri sangat baik dan telah diimplementasikan kepada anak-anak.
“Materi yang kami dapat juga sangat bagus jika disampaikan kepada anak. Materi kami dapatkan dari Lantas maupun Jasa Raharja. Jadi menurut saya pribadi program ini sangat bagus,” katanya.
Tak hanya itu, Irma mengaku anak-anak yang mendapat pembelajaran terkait lalu lintas sangat bersemangat. “Kita buat miniatur rambu-rambu lalu lintas dengan anak-anak, pada akhirnya mereka juga bisa tau rambu ini fungsinya untuk ini dan itu. Kita juga buat miniatur taman lalu lintas, dan anak-anak dari kelas 1 sampai kelas 3 sangat senang. Jadi terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Kapolda, karena saya juga tidak tau akan mendapatkan penghargaan ini,” pungkasnya.
Discussion about this post