POLDA MALUKU – Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, memimpin langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Korps Brimob Polri.
Parade HUT Brimob Polri yang mengusung tema “Negara Aman Menuju Indonesia Maju” ini dilaksanakan di lapangan Letkol Pol Chr Tahapari, Tantui, Kota Ambon, Kamis (16/11/2023).
Bertindak sebagai Komandan Upacara yaitu Kompol Denny Sandera, Komandan Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku.
Upacara peringatan dihadiri Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Syafrial, Forkopimda Maluku, Sekda Maluku, Wakapolda Maluku Brigjen Pol Stephen M. Napiun, dan para pejabat utama TNI dan Polri di Maluku.
Peringatan hari lahir pasukan elitnya Polri ini diawali dengan menyanyikan lagu mars Brimob. Setelah penghormatan dan laporan Komandan upacara kepada Inspektur upacara serta pemeriksaan pasukan, dilanjutkan dengan masuknya Dhuaja Satuan Brimob Polda Maluku Satya Prajahita Widya di lapangan upacara.
Kapolda Maluku memimpin mengheningkan cipta untuk mengenang anggota Brimob yang telah gugur.
Setelah pengucapan Tribrata dan Ikrar Brimob sejati Catur Prasetya, kemudian dilakukan penganugerahan tanda kehormatan dari Presiden RI kepada pejabat dan personil Brimob.
Kapolda Maluku saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, pertama-tama menyampaikan rasa bangga dan mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada seluruh keluarga besar Korps Brimob Polri dimanapun berada.
“Semoga Korps Brimob Polri dapat terus menjadi pasukan elit kebanggaan Polri yang senantiasa mampu memberikan kontribusi dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan bersama,” harapnya.
Salah satu Pahlawan Nasional yang juga Bapak Brimob Polri yaitu Komjen Pol Dr. H.M. Jasin pernah berpesan, “Kalau kita mengabdi, sejarah tidak bisa dibohongi karena nanti yang akan membuktikan sejarah itu sendiri”. “Pesan tersebut tentunya telah terbukti, dimana kita dapat melihat sejarah panjang pengabdian Korps Brimob Polri dalam mengawal perjuangan Bangsa Indonesia telah tercatat sebagai torehan tinta emas dan merupakan kebanggaan bagi kita bersama.”
Cikal bakal Korps Brimob Polri berawal dari terbentuknya Tokubetsu Keisatsutai yang kemudian berubah menjadi Polisi Istimewa, dan secara heroik terlibat dalam berbagai pertempuran merebut kemerdekaan. Selanjutnya, Polisi Istimewa dilebur dan berubah nama menjadi Mobile Brigade (Mobrig) pada 14 November 1946, yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Korps Brimob Polri.
Dalam perjalanannya, Mobile Brigade terus menunjukan kesetiaan dan pengorbanan untuk menumpas berbagai pemberontakan guna mempertahankan kemerdekaan. Berkat hal tersebut, pada 14 November 1961, Ir. Soekarno menganugerahkan pataka “Nugraha Sakanti Yana Utama” dan sekaligus mengubah nama Mobrig menjadi Brigade Mobil (Brimob).
Hingga kini, sepak terjang Korps Brimob Polri tidak dapat diragukan lagi, terutama dalam rangka penanggulangan kejahatan berintensitas tinggi dan mengamankan berbagai program maupun agenda pemerintah.
“Tentunya kita sepakat, bahwa apa yang dilakukan oleh personel Korps Brimob Polri tersebut adalah pengorbanan luar biasa yang melebihi panggilan tugasnya,” katanya.
Selaku Kapolri, Jenderal Listyo mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas yang telah diberikan selama ini. Tentunya, masyarakat, bangsa dan negara sangat bangga karena memiliki satuan pamungkas yang kesetiannya tidak pernah diragukan dalam mengawal keutuhan NKRI.
“Saat ini kita tengah menghadapi tantangan ketidakpastian global yang melahirkan gejolak ekonomi global. Untuk menghadapinya, dibutuhkan Tranformasi Ekonomi yang harus didukung dengan stabilitas kamtibmas yang kondusif. Hal ini sebagaimana penekanan Presiden Joko Widodo dalam sidang paripurna DPR RI tahun 2023 bahwa “stabilitas keamanan itu penting dalam rangka pembangunan negara kita, dalam rangka pertumbuhan ekonomi kita, dalam situasi yang tidak pasti karena ketidakpastian global.”
Oleh sebab itu, dalam rangka mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional, terdapat berbagai tantangan stabilitas kamtibmas yang perlu menjadi perhatian Korps Brimob Polri. Pertama, pengamanan major project Pemerintah. Berikan dukungan penuh dalam menjamin stabilitas kamtibmas di lokasi major project, karena major project merupakan leverage point (daya ungkit) pembangunan nasional.
Kedua, pengamanan event nasional maupun internasional. Keberhasilan pengamanan adalah pertaruhan Indonesia di mata internasional. Untuk itu, pastikan seluruh event berjalan dengan aman dan lancar sehingga dapat memberikan multiplier effect, berupa peningkatan international trust Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketiga, penanggulangan bencana alam. Selalu pastikan kesiapsiagaan personel dan sarpras sehingga kita dapat melakukan quick response guna memitigasi bencana, sebagai wujud kehadiran negara ditengah-tengah masyarakat.
Keempat, pergerakan KKB dan KKP di Papua. Lakukan gakkum dengan menjunjung tinggi HAM, namun tetap tingkatkan upaya soft approach untuk “winning hearts and minds” (memenangkan hati dan pikiran), sehingga dapat mengurangi pengaruh kelompok anti NKRI serta meningkatkan kecintaan masyarakat Papua terhadap Indonesia.
Kelima, ancaman terorisme. Lakukan Preventive Strike dengan berkolaborasi bersama Densus 88 AT guna mengantisipasi pelaku teror melancarkan aksinya. Perlu diwaspadai adanya kelompok teror yang menggunakan isu konflik Palestina-Israel sebagai propaganda, guna memicu aksi teror secara terorganisir maupun lone wolf.
Keenam, penanggulangan konflik sosial. Jika terdapat konflik sosial yang telah mengganggu stabilitas kamtibmas, lakukan tahapan penggunaan kekuatan sesuai SOP dan tetap perhatikan asas proporsionalitas, legalitas, akuntabilitas serta nesesitas agar kita dapat melakukan pengamanan secara efektif dan terhindar dari tindakan excessive use of power.
Ketujuh, Pengamanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024. Amankan seluruh tahapan pemilu dengan penuh kewaspadaan, sungguh-sungguh dan tidak under estimate. Pastikan pembagian wilayah zonasi serta kesiapan pasukan power on hand Kapolri dapat dimobilisasi kapanpun dan dimanapun jika sewaktu-waktu diperlukan. Tentunya menyelesaikan berbagai tantangan stabilitas kamtibmas tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah. “Namun saya yakin, soliditas dan jiwa korsa yang kita miliki akan menjadi kekuatan, sehingga sosok Polri dapat senantiasa menyelesaikan tantangannya dengan “Presisi”.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Kapolri berpesan agar personel Brimob menjadi “teratai putih” sebagaimana lambang Korps Brimob Polri yang bermakna tekad dan kemampuan mengubah situasi keruh menjadi tenang dan bersih, dapat bertahan dalam berbagai situasi, serta mampu membawa harum nama institusi Polri. “Jaga terus kehormatan Korps Brimob Polri, serta pegang teguh Janji Brimob Sejati yaitu Satya Haprabu, Hanyaken Musuh, Gineung Pratidina serta Tan Satrisna. Ingatlah, bahwa “Sikap dan tindakan Brimob harus dan hanya berorientasi kepada kepentingan bangsa dan negara,” pungkasnya.
Discussion about this post