POLDA MALUKU – Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri, mengikuti rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) Pimpinan terkait pelaksanaan operasi kontinjensi Aman Nusa II, Penanganan Covid-19.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, ini juga membahas pelaksanaan PPKM Darurat, Pendisiplinan Masyarakat dan Kegiatan Vaksinasi.
Rapat yang dilaksanakan secara virtual ini diikuti Kapolda Maluku dari Rupatama Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Senin (5/7/2021).
Kapolda kala itu didampingi Wakapolda Maluku, Brigjen Pol Jan de Fretes, dan Irwasda Maluku. Turut hadir Karo OPS, Direktur Intelkam, Direktur Reskrimum, Direktur Binmas, Direktur Lantas, Perwakilan Bid Humas, Biddokes dan seluruh Polres jajaran yang juga mengikuti melalui video conference.
Kapolri mengatakan, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diakibatkan peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 di beberapa Rumah Sakit.
Dalam pelaksanaan PPKM, kata dia, perlu adanya langkah-langkah yang dimulai dari pembatasan, penyekatan di tingkat kecamatan dan kabupaten, bahkan wilayah yang menjadi pintu keluar masuk antar provinsi harus diperhatikan.
Terkait persoalan pada sektor non esensial, masalah tempat ibadah masih menjadi pro dan kontra. Olehnya itu, Kapolri meminta kepada Polda jajaran agar melibatkan tokoh agama.
“Untuk hal-hal seperti itu tolong libatkan tokoh-tokoh agama agar dapat diminimalisir,” pintanya.
Listyo meminta agar sejumlah langkah strategis penerapan PPKM Darurat bisa dilaksanakan dengan baik. Mulai dari sosialisasi aturan dan kebijakan PPKM Darurat dengan mengajak tokoh agama masyarakat dan adat.
Ia juga meminta agar dilakukan pemasangan spanduk dan video terkait penerapan PPKM Darurat pada titik strategis dengan narasi yang tegas. Juga bisa menggalang semua elemen bangsa untuk bersama-sama melawan Covid-19.
“Untuk Penyekatan yang menimbulkan kerumunan tolong agar diperbaiki lagi. Harus dibuatkan rambu-rambu agar masyarakat paham apa yang perlu dipersiapkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Listyo juga menekankan beberapa hal. Diantaranya terkait dengan tingkat kepatuhan yang mulai turun. Sehingga pilihan yang harus dilakukan adalah dengan menegakan aturan.
Untuk akselarasi program vaksinasi, lanjut dia, perlu dilakukan untuk mendukung program vaksinasi nasional Polri. Yaitu dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat yang memiliki tenaga kesehatan sehigga program tersebut perlahan bisa di tingkatkan.
“Tolong dicek anggota yang bertugas di lapangan, dicek vitamin agar anggota kita tetap prima,” katanya.
Mengenai penerapan PPKM mikro yang sudah dilakukan namun masih kalah dengan laju penularan covid, Kapolri Listyo kembali meminta untuk bisa mengambil langkah pembatasan masyarakat berskala besar.
“Terkait dengan kondisi di lapangan kita harus mengambil keputusan sampai dengan adanya aturan. Saat berpergian atau memasuki daerah kota/kabupaten harus membawa atau menunjukan surat swab antigen. Sementara yang tidak masuk PPKM darurat agar angkanya tidak meningkat atau tetap dipertahankan,” tandasnya.
Terpisah, Kapolda Maluku Refdi Andri, menekankan kepada jajarannya melalui video conference untuk memberikan perhatian khusus kepada daerah masing-masing.
“Ada beberapa daerah yang menjadi perhatian khusus, kita juga harus punya perhatian sendiri kepada daerah kita jangan sampai daerah kita termasuk dalam PPKM darurat,” pintanya.
Refdi mengatakan, sejumlah langkah yang telah diambil dalam penanganan Covid-19 perlu dievaluasi, agar semakin hari semakin baik.
“Target vaksinasi yang sudah ditetapkan angkanya 8.622 orang memang beberapa kali terjadi lonjakan 100%, dan perlu dilakukan evaluasi terus menerus,” pintanya
Mantan Kakorlantas Polri ini juga meminta kepada jajarannya untuk tetap bersinergi dengan usur-unsur TNI, maupun Pemerintah Daerah.
“Pada saat memberikan perhatian penuh kepada masyarakat, kita juga harus memberikan perhatian khusus kepada anggota kita di lapangan. Jangan sampai imun tubuh anggota kita menjadi lemah,” ingatnya.
Terkait dengan adanya varian baru Covid-19 sebagaimana disampaikan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Refdi meminta agar dapat diwaspadai.
“Harus lebih diwaspadai, dan jangan mengabaikan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauh dari kerumunan, dan meminimalisir perjalanan),” ingatnya.
Kapolda Refdi kembali mengingatkan penyampaian Kapolri terkait harapan Pemerintah kepada Polri tentang target pelaksanaan vaksinasi massal.
“Harus dihitung berapa jumlah vaksin yang dibutuhkan. Kelangkaan obat-obat dan oksigen banyak diperlukan oleh masyarakat yang terkena covid ini perlu menjadi perhatian,” katanya.
Orang nomor 1 Polda Maluku ini juga mengingatkan jajarannya untuk dijadikan perhatian terhadap para pasien Covid yang diisolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Manakala ada masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan berbagai alasan ini musti menjadi perhatian kita, jika terjadi sesuatu kita dapat mengambil tindakan,” pintanya.
Discussion about this post