POLDA MALUKU – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Drs Refdi Andri M.Si, meminta tokoh adat di Kabupaten Buru agar dapat bekerja sama dalam membenahi kawasan tambang emas di Gunung Botak dari pencemaran lingkungan.
Hal itu disampaikan Kapolda saat menerima kedatangan sejumlah tokoh adat Pulau Buru di ruang kerjanya, Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Kamis (25/11/2021).
Sejumlah tokoh adat datang menghadap Kapolda. Mereka menyampaikan rasa prihatin terhadap pencemaran lingkungan yang sudah terjadi, khususnya di sungai Anahoni, dari bahan kimia.
“Persoalan Gunung Botak tetap menjadi tanggung jawab kita bersama, kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin selama ini antara aparat keamanan dengan tokoh adat di Pulau Buru,” katanya.
Jenderal bintang 2 Polri di Maluku ini, mengakui masih terdapat sejumlah oknum masyarakat yang diam-diam melakukan pengolahan emas secara ilegal. Bahkan mereka nekat menggunakan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan dan sangat mengancam kesehatan masyarakat.
“Walaupun kita tau bersama masih ada juga oknum yang main kucing-kucingan untuk mencari keuntungan pribadi dengan menambang emas menggunakan bahan sianida, merkuri, yang merupakan zat berbahaya,” ujarnya.
Mantan Kakorlantas Polri ini berharap kekayaan alam yang ada di Gunung Botak kiranya dapat memberikan manfaat bersama kepada masyarakat yang mendiami Pulau Buru.
“Oehnya itu kami harap Gunung Botak dapat dikelola dengan baik karena apabila salah dalam pengelolaannya maka dampak buruknya akan dirasakan oleh anak cucu kita dikemudian hari,” ingatnya.
Mengenai pencemaran lingkungan akibat pengelolaan emas secara ilegal dengan menggunakan bahan kimia, Kapolda berjanji akan menggerakkan Polres Pulau Buru untuk melakukan tindakan kepolisian.
“Kita akan gerakan Polres Pulau Buru untuk menindak mereka yang melakukan tindakan pencemaran di kawasan Gunung Botak dan sungai Anahoni saat ini, olehnya itu kami meminta dukungan dari semua tokoh adat yang ada,” pintanya.
Untuk diketahui, pada kesempatan itu, para tokoh adat di Pulau Buru itu juga menyatakan sikap mendukung semua proses penataan dan regulasi yang dilakukan Pemerintah terhadap Gunung Botak ke depan.
Discussion about this post