POLDA MALUKU – Kasubdit Patroli Direktorat Polairud Polda Maluku, Kompol H. Akmil Djapa, kembali menjadi khatib (penceramah) shalat jumat di Masjid Al Iqro SPN Polda Maluku, Passo, Kota Ambon, Jumat (23/9/2022).
Khotbah jumat yang disampaikan perwira menengah dengan satu melati di pundaknya ini terkait ujian dari Allah SWT. Akmil Djapa menyampaikan orang yang taat kepada Allah SWT pun diuji.
Ia mengajak jamaah shalat jumat agar senantiasa bertaqwa dan beribadah kepada Allah. Sebab hal itu merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.
“Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Adz-dzariyat ayat 56 yang maknanya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”,” sebutnya.
Oleh karena itu Allah SWT memberikan ujian dengan perintah ibadah, melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
“Semua manusia berada dalam ujian dan cobaan. Dalam Alquran mengatakan bahwa ada 2 sifat dasar manusia yaitu
“Quran Al Ma’arij ayat 20 yang artinya “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah”. Quran surah Al Ma’arij ayat 21 mengatakan “Dan apabila mendapat kebaikan harta dia jadi kikir”,” katanya.
Manusia yang ditimpa kesusahan berkeluh kesah dan mendapat kebaikan harta menjadi kikir, merupakan sifat dasar (fitrahnya) manusia.
“Allah SWT menguji kita dengan Kesehatan/kesenangan, kenikmatan, ketaatan, musibah, penyakit dan maksiat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, apabila kita diuji dengan kesehatan, kesenangan, kenikmatan maka cara terbaik yang dilakukannya adalah dengan cara bersyukur kepada Allah SWT. Tetapi kadang bila kita mendapat kesenangan kesehatan dan kenikmatan malah menjadi sombong / Riya.
“Begitupun juga ketika manusia diberikan ujian ketaatan maka cara terbaik yang dilakukan adalah dengan ikhlas kepada Allah. Berhati-hatilah jangan sampai riya dan pamer dalam beribadah,” sebutnya.
Ia mengatakan, musibah yang dialami orang yang beriman disebut ujian. Musibah yang dialami orang yang bermaksiat disebut hukuman. Sedangkan Musibah yang dialami orang yang tidak beriman disebut Azab.
“Maka cara yang terbaik yang dilakukan adalah bersabar. Kondisi ini merupakan momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai contoh yang pernah terjadi kepada Nabi Ayyub Alaihis salam dengan ujian sakitnya,” kata dia.
Djapa menyampaikan Allah sangat dekat, dan senantiasa bersama orang-orang yang sabar. Bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah, yaitu dengan shalat. Maka kerjakanlah shalat tepat waktu.
“Dan ketika manusia diberikan ujian maksiat maka cara terbaik yang dilakukannya adalah bertaubat kepada Allah SWT, menyadari dan menyesali kesalahan,” jelasnya.
Djapa mengajak jamaah untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dengan sholat dan sabar. “Semoga kita senantiasa mendapat taufiq dan hidayah dari Allah SWT,” tutupnya.
Discussion about this post