POLDA MALUKU – Ketua Ikatan Yante Evav Maluku (ITANEM), Prof Udin Notanubun, mengaku sangat menyesalkan insiden bentrokan antar warga di Kota Tual.
Bentrokan yang terjadi tersebut, kata dia, telah mencabik-cabik tatanan adat dan budaya orang basudara di Key yang terkenal kuat.
“Selaku Ketua ITANEM Saya sangat menyesal atas kejadian kemarin (Selasa) malam di kota Tual. Kejadian itu sebenarnya mereka telah mencabik-cabik orang basudara di Key,” kata Notanubun menyesalkan.
Parahnya lagi, kata dia, bentrokan yang terjadi itu hanya karena masalah sepele. Ditambah orang-orang yang tidak ingin melihat adanya kebersamaan antar sesama orang saudara di tanah Key.
“Itu masalah personal, bukan sarah, bukan antar suku dan agama. Sebagai anak Key yang ada di rantau, saya mendengar kondisi di Tual sangat memilukan hati,” katanya.
Notanubun menghimbau kepada semua warga Key di mana saja berada agar dapat bersama-sama menyuarakan perdamaian.
“Semua orang tau kalau tatanan adat di Key itu sangat kuat dari dulu, tapi sekarang hanya karena masalah sepele kita mudah berkelahi,” sesalnya.
Ia juga meminta semua tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan para Raja-raja termasuk Pemerintah Daerah untuk serius melihat persoalan tersebut. Semua stakeholder diharapkan terus memberikan pembinaan terkait tatanan adat budaya warisan para leluhur.
“Kita juga berikan apresiasi kepada aparat kepolisian yang sudah berusaha menangkap para pelaku,” ungkapnya.
Atas nama Ketua ITANEM dan masyarakat Evav di Ambon maupun Maluku menghimbau kepada seluruh warga di Tual untuk menghentikan pertikaian.
“Jangan mudah terprovokasi, karena nanti kita tidak bisa maju. Mari kita mengakhiri itu sudah, Pemda sudah bekerja keras, aparat TNI Polri sudah bekerja keras, mari kita hidup saling menghargai, saling mendampingi. Mari kita lihat dan benahi tatanan kekeluargaan kita yang mulai terkoyak hanya karena masalah sepele, Ain Ni Ain, potong di kuku rasa di daging,” ungkapnya.
Notanubun juga meminta semua pihak agar tidak menyelesaikan setiap persoalan dengan kekerasan. Serahkan setiap permasalahan menggunakan tatanan adat, atau serahkan kepada aparat kepolisian.
“Saya juga menghimbau agar kita menghargai tua-tua adat, Raja-raja, bantu Pemda, Polisi, tidak ada hal yang tidak bisa diselesikan. Jangan terprovokasi dengan berita hoax,” pintanya.
Di sisi lain, Notanubun juga bersyukur karena situasi kamtibmas di Tual sejak siang hingga malam ini sudah kondusif.
“Semoga kita dapat mengendalikan setiap persoalan yang terjadi, kita sama-sama punya tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan di Tual. Mari kita berpikiran jernih, dan hati yang bersih dalam menghadapi setiap permasalahan,” pintanya.
Discussion about this post