AMBON – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Polisi Refdi Andri, resmi melepas sebanyak 775 personel BKO Polda Maluku untuk Operasi Mantap Praja atau Pengamanan Pilkada tahun 2020 di 4 Kabupaten di Maluku.
Pelepasan melalui Apel Pergeseran Pasukan (Serpas) Personil BKO Polda Maluku ini berlangsung di Lapangan Polda Maluku, Letkol CHR Tahapary, Tantui, Kota Ambon, Jumat (27/11/2020) sore.
Dalam arahannya, Orang Nomor 1 Polri di Maluku ini berpesan kepada para personel BKO untuk meperhatikan beberapa hal selama menjalankan tugas pengamanan, hingga pelantikan calon kepala daerah terpilih kelak.
“Kita melaksanakan apel untuk menunjukan kesiapan kita untuk memberikan backup di empat Kabupaten yang sebentar lagi akan menyelenggarakan pemungutan suara,” kata Andri.
Andri mengaku saat ini di empat Kabupaten penyelenggaraan Pilkada serentak yaitu di Kabupaten Buru Selatan, Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya dan Kepulauan Aru, sedang melaksanakan tahapan kampanye.
“Sebentar lagi akan memasuki masa tenang. Yaitu tanggal enam, tujuh dan delapan (Desember 2020). Tepat tanggal 9 Desember nanti akan dilakukan pemungutan suara,” kata dia.
Menurut mantan Kakor Lantas Polri ini, pemungutan suara merupakan hal yang ditunggu oleh seluruh lapisan masyarakat pemilih, pemerhati, bahkan juga media.
“Justru itu komitmen kita adalah semua tahapan Pilkada harus berjalan dengan aman, baik, tertib, lancar dan damai pada saatnya,” harap Andri.
Andri meminta para personel memberikan jaminan keamanan penyelenggaran pemilu hingga penghujung kampanye atau massa tenang, pemungutan suara, bahkan sampai pada penetapan pasangan calon kepala daerah, “emuanya itu menjadi perhatian kita semua, menjadi perhatian masyarakat kita, menjadi perhatian penyelenggara pemilu. Bahkan mungkin menjadi perhatian masyarakat dari luar wilayah Maluku,” pintanya.
Jenderal bintang dua Polri ini kembali menekankan komitmen pengamanan pilkada menjadi yang terpenting. Sehingga Pilkada bida berjalan dengan baik, aman, lancar dan damai.
“Jangan sampai pelaksanaan pemilu malah merusak pesta demokrasi, jangan sampai pelaksanaan pemilu malah melemahkan persatuan dan kesatuan. Jangan sampai pelaksanaan pemilu malah merusak pembangunan yang sudah semakin baiknya di Maluku ini dan khususnya di empat kabupaten,” ingatnya.
Andri meminta berbagai hal penting dalam pelaksanaan pilkada harus diketahui oleh penyelenggara, dan petugas keamanan, apalagi yang diturunkan dari Polda Maluku.
Olehnya itu dirinya berpesan kepada semua personel harus memahami tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksana keamanan. Semua personel yang berangkat harus dijamin kesehatannya.
“Saya sudah minta Karo Ops lakukan pengecekan kesehatan. Pastikan yang kita berangkatkan bebas dari Covid-19, bebas dari narkotika, bebas dari psikotropika dan zat adiktif lainnya. Persyaratan ini menjadi yang sangat penting,” tegasnya.
Andri juga meminta para personel untuk senantiasa menegakkan disiplin. Mulai dari diberangkatkan hingga kembali ke Ambon, Ibukota Provinsi Maluku.
“Pastikan segala sesuatu berjalan dengan baik. Jangan sampai melakukan pelanggaran yang merugikan pribadi, institusi dan kesatuan serta Polri secara umum. Sehingga disiplin menjadi sangat penting,” pintanya.
Untuk diketahui, apel pergesaran pasukan turut dihadiri Wakapolda Maluku Brigjen Pol Jan de Fretes, Irwasda dan para pejabat utama Polda Maluku.
Ratusan personel BKO Polda Maluku akan mulai digeser ke Kabupaten Buru Selatan, Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya dan Kepulauan Aru sejak 30 November 2020.
Discussion about this post