AMBON – Kabar pengepungan mes mahasiswa Papua oleh aparat TNI/Polri, Intelijen, BIN dan dibantu sekelompok pemuda di Kawasan BTN Wayame, Blok 4, RT 001 RW 06 Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Selasa (1/12/2020) lalu, ternyata tidak benar.
Informasi yang sempat menggemparkan masyarakat Kota Ambon itu, setelah beredar di media sosial Facebook melalui akun Abner Holago, adalah hoax atau berita bohong.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol. M. Roem Ohoirat, mengungkapkan kronologis sebenarnya terkait peristiwa tersebut. Kejadian itu berawal pada Senin (30/11/2020) pukul 21.30 WIT. Saat itu datang beberapa warga tidak dikenal di kontrakan mahasiswa asal Papua yang berlokasi di BTN Wayame.
Setelah itu, perangkat desa Wayame didampingi Bhabinkamtibmas mendatangi kontrakan tersebut hendak mengecek tamu-tamu yang datang tersebut. Namun, kala itu mahasiswa Papua menolak dan terjadi perdebatan sekira pukul 22.00 WIT.
“Ketika terjadi perdebatan, salah seorang mahasiswa Papua merekam, kemudian memposting di medsos dengan akun atas nama Abner Holago dengan narasi bahwa (mahasiswa asal Papua) diserang dan diintimidasi oleh warga Desa Wayame,” kata Ohoirat.
Atas postingan itu, Ohoirat mengaku kemudian terjadi ketersinggungan dari sekelompok warga Desa Wayame. Sehingga sekira pukul 03.25 WIT, mereka datang beramai-ramai ke kontrakan mahasiswa asal Papua dan melakukan protes terkait maksud postingan tersebut.
“Pukul 03.40 WIT, anggota Polsek Teluk Ambon dan Babinsa tiba untuk mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP),” jelasnya.
Olehnya itu, juru bicara Polda Maluku ini mengaku, berita yang beredar di medsos tersebut tidak benar adanya kalau terjadi penyerangan oleh pihak aparat.
“Jadi tidak benar berita yang beredar di medsos tentang terjadinya penyerangan oleh aparat TNI, Polri, Intelijen, BIN, dan dibantu warga Desa Wayame terhadap kontrakan atau mes mahasiswa asal Papua tersebut,” tandasnya.
Discussion about this post