POLDA MALUKU – Polda Maluku membantah keras beredarnya informasi liar terkait adanya Pos Pengamanan terpisah antar TNI dan Polri di perbatasan Negeri Aboru dan Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku.
Bantahan tersebut disampaikan setelah beredarnya penggalan video aksi demonstrasi yang dilakukan sekelompok warga di media sosial. Aksi unjuk rasa tersebut diketahui berlangsung di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.
Dalam penggalan video berdurasi 2.41 menit itu, para pengunjuk rasa menyebutkan jika pos pengamanan yang dibentuk TNI dan Polri terpisah. Aparat TNI disebutkan hanya mengamankan Aboru, sedangkan aparat Kepolisian menjaga Hulaliu.
“Jadi informasi itu sangat tidak benar ya. Tidak ada yang namanya TNI amankan Aboru sendiri dan Polri amankan Hulaliu sendiri. Tapi yang benar adalah TNI dan Polri atau aparat gabungan mengamankan Aboru dan Hulaliu,” tegas Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat di Ambon, Kamis (17/2/2022).
Juru bicara Polda Maluku itu mengaku heran dengan informasi yang disampaikan tersebut. Menurutnya, Pos-pos Pengamanan yang dibangun di perbatasan Aboru dan Hulaliu, diisi oleh anggota TNI dan Polri.
“Sejak awal kerusuhan pun Polsek, Koramil dan Satgas BKO di Pulau Haruku pun selalu bersama mengamankan lokasi konflik. Tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri. Jadi sekali lagi informasi itu tidak benar,” tegasnya.
Rum meminta semua pihak agar tetap tenang dan tidak malah menyulut api permusuhan. Saat ini, aparat keamanan dan pemerintah daerah serta pihak terkait lainnya sedang berupa mendamaikan konflik di Pulau Haruku.
“Jadi kami menghimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Saat ini, kami sedang bekerja keras, TNI, Polri, Pemda bahkan DPRD untuk menghentikan konflik yang kerap terjadi,” pungkasnya.
Discussion about this post