POLDA MALUKU – Kepolisian Daerah Maluku menggelar apel Kesiapan Bhabinkamtibmas dan Tenaga Kesehatan sebagai tracer dan vaksinator Covid-19.
Apel yang dipimpin Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Refdi Andri, M.Si, ini berlangsung di Lapangan Polda Maluku Letkol CHR Tahapary, Tantui, Kota Ambon, Kamis (11/2/2021).
Apel kesiapan Penanganan Covid-19 tersebut ditandai dengan penyematan tanda tracer dan vaksinator Covid-19 oleh Kapolda Maluku kepada perwakilan Bhabinkamtibmas dan Vaksinator.
“Kurang lebih hampir 1 tahun sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan oleh Bapak Presiden RI, hingga saat ini kondisi penambahan kasus aktif masih terus meningkat secara fluktuatif,” kata Kapolda yang membacakan amanah Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo.
Ia mengatakan, berbagai sektor kehidupan masyarakat tidak luput dari dampak pandemi. Berbagai upaya pemerintah ekstra ordinary terus dilakukan secara terpadu dalam rangka percepatan penanganan pandemi Covid-19 dan mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Berdasarkan data, sampai dengan tanggal 10 Februari 2021, secara global sebanyak 220 negara telah terpapar pandemi Covid-19, sebanyak
107.460.128 orang terkonfirmasi positif dan 2.352.837 orang meninggal dunia.
“Sedangkan di Indonesia sebanyak 1.183.555 orang terkonfirmasi positif dan 32.167 orang meninggal dunia akibat Covid-19,” katanya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni sempat turun -5,3% pada kuartal kedua, membaik menjadi -3,49% di kuartal ketiga, dan terus membaik menjadi -2,19% di kuartal keempat.
“Namun demikian, di luar tantangan dan kesulitan yang datang bersama pandemi Covid19, kita harus senantiasa optimis bahwa selalu ada peluang untuk membuat lompatan kemajuan, tidak hanya keluar dari situasi krisis pandemi Covid-19, tapi bahkan peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi sejajar dengan negara-negara maju di dunia,” harapnya.
Kapolri menyebutkan, Presiden telah menekankan, untuk mengatasi pandemi Covid19 dengan segala dampaknya, seluruh komponen Bangsa harus bahu membahu menerapkan disiplin ketat menjalankan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun.
Kapolri berharap optimisme masyarakat harus terus dijaga dengan keseriusan dan upaya pemerintah melakukan percepatan penanganan pandemi Covid-19.
“Saat ini, kita harus bisa mensukseskan program vaksinasi nasional dengan diiringi konsistensi penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan secara humanis dan tegas, tentunya dengan tetap selaras upaya mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional,” harapnya.
Berdasarkan data yang diterima, saat ini Indonesia telah memiliki sebanyak 19,5 juta vaksin yang sudah didistribusikan ke dinas-dinas kesehatan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Oleh karena itu, orang nomor 1 Polri itu memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk terus melakukan pengawalan dan pengamanan baik saat pendistribusian, penyimpanan, maupun nantinya saat vaksin tersebut diberikan kepada masyarakat Indonesia.
“Hal ini sesuai dengan penekanan saya dalam Program Prioritas Kapolri melalui transformasi operasional yaitu kegiatan pemantapan dukungan Polri dalam penanganan Covid-19, yang diimplementasikan dalam aksi mengerahkan seluruh sumber daya Polri dalam membantu pemerintah menanggulangi Covid-19 dan mendukung program vaksinasi nasional,” pintanya.
Pemberian vaksinasi Covid-19 yang akan dilaksanakan sepanjang tahun ini, tambah Kapolri tentunya membutuhkan tenaga kesehatan dengan kemampuan sebagai vaksinator.
“Saat ini Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan. 900 orang diantaranya telah dilatih untuk menjadi vaksinator oleh Bapelkes/BBBK Kementerian Kesehatan, dan 12.600 personel lainnya dalam waktu dekat akan diberikan pelatihan serupa,” sebutnya.
Polri juga sudah menyiapkan 40.336 personel Bhabinkamtibmas yang tergelar di seluruh wilayah Indonesia yang telah disiapkan untuk bertindak sebagai tracer sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, bahwa selain disiplin protokol kesehatan, penerapan penguatan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) juga menjadi kunci dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Kapolri mengaku, vaksinator dan tracer Polri disiagakan dalam rangka membantu tugas tenaga kesehatan, khususnya pemberian vaksinasi terhadap anggota Polri maupun kepada masyarakat umum, serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dalam upaya tracing sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Saya berharap kepada seluruh tenaga vaksinator dan tracer Covid-19 yang telah diberikan pelatihan, akan menjadi tenaga Polri yang cakap dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Jenderal bintang 4 Polri ini juga menekankan untuk harus senantiasa bersinergi dengan seluruh Babinsa yang juga digelar oleh Panglima TNI serta seluruh petugas dinas kesehatan di wilayah masing-masing.
“Apel kesiapan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia ini merupakan wujud keseriusan Polri dalam membantu pemerintah menanggulangi Covid-19 dan mendukung program vaksinasi nasional,” tandasnya.
Discussion about this post