POLDA MALUKU – Kepolisian Daerah Maluku kembali menggelar kegiatan jumat curhat, Jumat (3/2/2023). Kali ini kegiatan untuk menyerap aspirasi masyarakat, dilakukan bersama para guru sekolah pelopor keselamatan berlalulintas dan komunitas ojeg. Kegiatan ini berlangsung di rumah kopi Sari Wangi, Kota Ambon.
Jumat curhat yang digelar dihadiri Direktur Lalulintas Polda Maluku Kombes Pol Rusdy Praman Suryanagara Sik bersama para Kabag dan Kasubdit pada Direktorat Lalulintas Polda Maluku.
“Saya ucapkan terima kasih karena pagi ini kita bisa hadir bersama dan pada kesempatan ini saya juga akan memperkenalkan diri agar kita bisa lebih akrab lagi,” kata Suryanegara.
Ia berharap dan jumat curhat kali ini bisa menjadi sarana untuk saling memberi saran dan masukan, khususnya terhadap keamanan dan kenyamanan saat berlalulitas di jalan raya.
Pada kesempatan itu, Vera Malwewan, guru SD Negeri 66 Ambon, memberikan apresiasi atas pelaksanaan jumat curhat. Ia meminta Ditlantas Polda Maluku agar bertindak lebih tegas lagi dalam penertiban lalulintas.
“Pak Dir kami mau sampaikan bahwa saat ini kami liat banyak anak-anak muda yang bawa motor kadang tidak menggunakan helm dan ada juga yang satu motor dinaiki tiga orang. Sehingga kami minta kalau bisa ditertibkan lagi karena sama saja ada kamera CCTV tapi cuma di lokasi tertentu dan di lokasi lain tidak ada,” katanya.
Ia mengaku banyak masyarakat yang melakukan pelanggaran lalulintas dan tidak terpantau polisi.
Selain itu, Ia juga berharap agar ada Polisi Lalulintas yang mengatur arus Lalulitas di titk-titk rawan pelanggaran dan terkhusus di depan sekolah yang ada aktifitas siswa siswi.
“Pak Dir Lantas saya juga mau sampaikan kalau di depan sekolah kita itu belum ada zebra cross untuk siswa kami menyeberang. Sehingga para siswa kami sering mengalami kecelakaan akibat di senggol mobil dan motor olehnya itu mungkin pada kesempatan ini kami berharap Pak Dir Lantas juga bisa membantu agar dibuat zebra cross di jalan depan sekolah kami,” pinta Vera.
Sama dengan Vera, Kres Pattinama, perwakilan Komunitas Ojeg Kota Ambon, juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya jumat curhat bersama pihaknya.
Kres meminta bantuan pihak Ditlantas Polda Maluku agar dapat memudahkan tukang ojeg dalam memproses Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Pak Dir Lantas yang kami hormati selamat datang di Kota Ambon Pak, walau baru satu bulan di sini tapi Bapak sudah bisa berjumpa dengan kami komunitas tukang ojeg di Kota Ambon, kami berharap kehadiran Pak Dir bisa merubah kondisi lalulintas kita agar menjadi lebih tertib dan teratur lagi,” harapnya.
Selain itu, Kres berharap polisi lalulintas juga dapat menghapus penggunaan knalpot racing, jangan hanya sekedar ditilang. Karena penggunaan knalpot racing sangat meresahkan masyarakat.
“Pak Dir di pinggir jalan itu juga ada orang tua yang mungkin sakit jantung sehingga sangat membahayakan orang lain dan kami juga mau sampaikan penggunaan knalpot racing ini bukan saja masyarakat tapi juga ada anggota TNI dan Polri, jangan sampai dia sudah jadi anggota lalu merasa tidak ada yang bisa menegur sehingga seenaknya saja ngebut di jalan raya gunakan kenalpot racing hingga menggangu pengguna jalan yang lain,” katanya.
Menanggapi saran dan masukan dari dua kelompok masyarakat tersebut, Dirlantas Polda Maluku, Rusdy Praman Suryanagara berjanji akan menindak lanjuti semua harapan dan masukan yang sudah diterima.
“Jadi Bapak ibu semua di tempat kita ini memang kesadaran masyarakat dalam berlalulintas masih sangat rendah, sehingga saya mau katakan bahwa di negara yang maju itu masyarakatnya dibilang lagsung dimengerti dan paham tanpa harus ada tindakan,” ungkapnya.
Kendati begitu, Suryanegara mengaku pihaknya akan tetap berusaha untuk menyadarkan masyarakat tentang keselamatan berlalulintas agar bisa lebih baik.
“Kami juga sampaikan penghargaan atas kesediaan Bapak Ibu semua yang sudah bersedia menjadi penyuluh kesadaran berlalulintas karena penyampaian Bapak dan ibu tentang ketertiban berlalulintas kepada siswanya di sekolah, teman dan keluargannya serta kerabat di rumah akan sangat bermanfaat,” pintanya.
Discussion about this post