Ratusan personel Brimob dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan penanganan gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan untuk saat ini setidaknya anggota SAR Kompi 3 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jabar sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi.
“Anggota Brimob sudah melaksanakan kegiatan SAR Penanganan longsor pasca Gempa Bumi di daerah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur,” kata Dedi dalam keterangan, Senin (21/11).
Disampaikan Dedi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menerbitkan surat telegram melalui Asops Kapolri terkait penanganan gempa di Cianjur.
Dalam surat telegram tersebut, kata Dedi, Polri akan mengerahkan bantuan penanganan gempa di Cianjur.
Antaranya, 5 personel Ditpoludara beserta satu unit helikopter, 94 personel Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri, dan 202 personel Korbrimob Polri dengan kualifikasi SAR.
“Selain itu juga dikirim 20 personel Pusdokkes Polri beserta dua ambulans,” ucap Dedi.
Selain itu, lanjut Dedi, Polri juga menerjunkan tim trauma healing guna memberikan bantuan penanganan psikologi ke korban gempa.
“Sebanyak 16 personel trauma healing dari Biro Psikologi juga dikerahkan,” ujarnya.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) siang. Guncangan paling parah terasa di Cianjur dengan durasi 10-15 detik.
Berdasarkan data terbaru dari BNPB pada pukul 19.34 WIB, tercatat korban jiwa akibat gempa bumi tersebut mencapai 62 orang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut masih ada 25 orang yang masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Kemudian, ada 5.389 warga di berbagai wilayah Cianjur yang mengungsi.
Selain itu, juga tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.
Discussion about this post