Polres Maluku Barat Daya – Salah satu bentuk kerja nyata yang dilakukan oleh Polri adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, melalui prosesi jalan salib Polri hadir dalam setiap kegiatan keagamaan oleh masyarakat sebagai upaya memberikan kontribusi adanya rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Pada kesempatan ini Gereja Katolik Maria Maculata Lurang menggelar prosesi jalan salib atau via dolorosa, Perarakan dimulai dari lokasi yang telah ditentukan, adegan demi adegan mulai diperagakan mulai dari peristiwa penangkapan di taman Getsemani, kemudian diadili dan dijatuhi hukuman mati oleh Gubernur Romawi Pontius Pilatus dan berkelanjutan dengan prosesi jalan salib menuju bukit Golgota yang diperagakan Umat Gereja Imaculata Desa Lurang Kecamatan Wetar Utara.
Terkait hal dimaskud, Polsek Wetar kembali menggelar kegiatan pengamanan melalui kehadiran personelnya Aipda M. Sekawael dan Brigpol M. Siahaya dalam mengamankan pelaksanaan kegiatan keagamaan serta melakukan pengaturan lalu lintas pukul 09.00 Wit pada Minggu pagi (17/03/2024).
Pada tempat berbeda Kapolres Maluku Barat Daya AKBP Pulung Wietono, S.I.K. melalui Kasi Humas Ipda Wempi R. Paunno mengatakan, demi terciptanya stabilitas kamtibmas dituntut peran serta Polri untuk mewujudkan kondusifitas kamtibmas dengan melakukan langkah-langkah strategis berupa pengamanan ibadah keagamaan dengan tujuan untuk mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas sehingga warga benar-benar merasa aman dan nyaman dalam menunaikan ibadahnya.
“ Jalan salib adalah sebuah prosesi keagamaan untuk mengenang perjalanan penderitaan Isa Al Masih (Yesus Kristus) yang rela mati disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita, beliau menggantikan posisi kita dengan memikul salib menebus dosa-dosa kita demi memperdamaikan Tuhan Allah dengan umat manusia, hal inilah yang dilukiskan dalam adegan yang diperankan oleh umat yang melakoninya.” Tutur Kasi Humas.
Kasi Humas juga menambahkan, Pimpinan menegaskan pula bahwa apapun bentuk kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat memberikan sinyal kepada Polri untuk melakukan langkah-langkah Preemtif dan Preventif melalui kegiatan pengamanan guna mengantisipasi serta mencegah terjadinya hal-hal yang dapat memicu terjadinya pelanggaran hukum yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
“ Dengan adanya kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat secara otomatis membutuhkan kehadiran Polri di tengah-tengah masyarakat, diharapkan kiranya Polri dapat memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat, Bangsa dan Negara sehingga masyarakat benar-benar menaruh kepercayaan yang sungguh terhadap Polri. “ tutup Kasi Humas.
Discussion about this post