POLDA MALUKU – Kepolisian Wanita Polda Maluku melakukan kegiatan mangente atau mengunjungi anak sekolah di SMA Negeri 1 Ambon, Senin (14/10/2024).
Program mangente anak sekolah ini bertujuan untuk memberikan edukasi pencegahan terjadinya bullying, kekerasan seksual dan peredaran gelap narkoba di sekolah.
Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 orang siswa SMA Negeri 1 Ambon. Terdiri dari setiap perwakilan kelas 1 – 3 masing-masing 200 orang.
Kegiatan tersebut turut dihadiri kepala sekolah SMA Negeri 1 Ambon, Drs. A Tahalele, M.Si yang didampingi 2 guru pendamping yaitu F. Sahetapy, S.Sos, dan V. Manuhuttu, S.T.
Sementara kegiatan mangente anak sekolah ini dipimpin oleh ketua tim sosialisasi pencegahan narkoba, Ipda Marya Herlina Werdity, S.AP, dan ketua tim sosialisasi pencegahan bullying dan kekerasan seksual terhadap anak, Ipda Nurul Hidayati Achmad S.H.
“Kegiatan Polwan mangente anak sekolah ini merupakan penjabaran dari program bapak Kapolda Maluku, yaitu “Basudara Manise”,” kata ketua tim sosialisasi pencegahan narkoba, Ipda Marya Herlina Werdity, S.AP.
Kegiatan yang dilaksanakan ini, juga untuk menindaklanjuti permintaan kepala SMA Negeri 1 Ambon terkait sosialisasi dan edukasi pencegahan bulying / perudungan, kekerasan seksual dan narkoba.
Hal ini dilaksanakan untuk menyikapi maraknya kasus bullying/perundungan, kekerasan seksual dan narkoba yang terjadi di lingkungan sekolah terhadap anak di bawah umur.
“Permasalahan ini perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi guna penceghan terjadinya kasus-kasus bullying/perundungan, kekerasan seksual dan narkoba terhadap anak dibawah umur,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut sejumlah materi disampaikan. Seperti memberikan edukasi tentang apa itu bullying/perundungan, jenis jenis bullying, dampak bullying bagi korban, cara pencegahan bullying, dan apa yang harus dilakukan apabila terjadinya bullying.
Tim sosialisasi juga memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah tentang upaya pencegahan terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Seperti memberikan pemahaman tentang bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang, jenis jenis kekerasan seksual, faktor penyebab kekerasan seksual, dan dampak kekerasan seksual.
“Kami juga memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah tentang bahaya narkoba, jenis – jenis narkoba, efek narkoba serta cara pencegahan narkoba,” ungkapnya.
Kegiatan yang dikemas dengan cara dialog ini mendapat antusias dari para siswa. “Kami berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pemahaman para siswa sehingga diharapkan berbagai persoalan tersebut sudah bisa diantisipasi sendiri-sendiri,” harapnya.
Discussion about this post