POLDA MALUKU – Sebanyak 48 orang peserta seleksi penerimaan AKPOL Tahun 2023 dinyatakan lulus atau Memenuhi Syarat (MS) pada tahapan pemeriksaan kesehatan (Rikkes) Tahap I. Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif meminta mereka untuk terus berusaha dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kapolda mengatakan, animo masyarakat Maluku untuk menjadi seorang AKPOL tahun ini cukup tinggi. Yang mendaftar secara online sebanyak 225 (Pria 174/Wanita 51) orang. Hasil verifikasi Panitia Bantuan Penerimaan dari Polres/ta, tercatat sebanyak 85 orang (Pria 76/Wanita 9) dinyatakan MS.
Dari 85 orang pemuda/pemudi yang mengikuti Rikkes Tahap I, dinyatakan MS sebanyak 48 orang (Pria 45/Wanita 3). Sementara yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS)sebanyak 37 orang.
“Teruslah berusaha dan berikhtiar yang terbaik dan terus berdoa agar harapan bisa menjadi anggota Polri dapat tercapai,” pintanya.
Kapolda mengaku, seleksi penerimaan AKPOL diawasi ketat oleh tim pengawas baik dari internal Panda Polda Maluku maupun eksternal yang melibatkan semua instansi.
“Standar penilaian mengacu pada Jukrah Mabes Polri dan dilakukan oleh tim yang profesional,” tegas Kapolda.
Irjen Latif mengaku, Polda Maluku tidak akan main-main dalam melakukan seleksi. Sebab, nantinya juga akan ada pengecekan ulang dari Mabes Polri.
“Apabila ada yang tidak sesuai dengan Protap maka panitia seleksi pasti ditegur maupun diperiksa. Dan peserta yang tidak penuhi syarat tetap akan dicoret,” katanya.
Setiap pelaksanaan seleksi, Kapolda mengaku pasti akan ada yang tidak lulus. Bahkan perasaan kecewa pasti akan dialami peserta yang tidak lulus.
“Setiap tahapan seleksi, bagi yang tidak lolos selalu diberikan penjelasan oleh tim seleksi apa penyebabnya. Ini dilakukan agar bila ada kekurangan diperbaiki ke depannya, tapi ini namanya seleksi tentu yang diambil harus yang terbaik,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Kapolda, peserta seleksi yang dinyatakan tidak lulus ke tahapan berikutnya tidak tebang pilih. Tergantung nilai yang diraih dan disaksikan langsung oleh peserta tersebut.
“Bahkan ada anak beberapa pejabat Polri yang ikut seleksi juga gugur dan TMS, jadi tidak ada itu istilahnya pengkondisian atau prioritas serta keistimewaan bagi putra anggota atau pejabat Polri,” tegasnya.
Irjen Latif mengaku semua peserta seleksi diperlakukan sama tanpa melihat latar belakang. Begitu pula bahan tes yang dijalani pun sama.
“Hasilnya juga langsung bisa dilihat dan diawasi oleh pengawas-pengawas yang telah ditunjuk,” katanya.
Terkait seleksi penerimaan anggota Polri, Irjen Latif mengaku selaku Kapolda, hanya bisa mengusulkan agar kuota penerimaan dapat ditambah dari Mabes Polri. “Karena lulus semua tahapan pun belum tentu bisa lolos ikut pendidikan, kalau ternyata rangkingnya di luar kuota yang telah ditetapkan Mabes Polri untuk seluruh Indonesia,” jelasnya.
Kapolda berharap kepada para putra/putri Maluku yang tidak lulus agar jangan putus asa. Teruslah berlatih dan berusaha sehingga dapat kembali mencoba ke depannya.
“Jangan karena kecewa kemudian melemparkan opini-opini negatif tentang proses seleksi. Kalau ada keberatan datang dan temui panitia penanggung jawab untuk dijelaskan yang dipimpin langsung oleh Itwasda dan Karo SDM,” ujarnya.
Discussion about this post