POLDA MALUKU – Menyikapi perkembangan internal Polri, Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum, meminta personil untuk tidak berkecil hati.
“Kita tidak perlu berkecil hati, kita tetap fokus bekerja untuk meningkatkan yang terbaik bagi bangsa ini,” pinta Kapolda saat memimpin apel perdana setelah kepindahan kantor baru Polda Maluku di lapangan Letkol Pol Chr Tahapary, kota Ambon, Senin (22/8/2022).
Irjen Latif mengaku sering menyampaikan dari 430.000 anggota Polri, tidak semuanya bermasalah. Masih sangat banyak anggota yang bekerja dengan baik, meski memiliki berbagai keterbatasan.
“Masih banyak anggota yang melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan, melaksanakan tugas dengan segala keterbatasan, dan di Polda Maluku ini banyak anggota yang mampu berprestasi dengan segala keterbatasannya,” kata dia.
Kapolda meminta dan menekankan kepada personil Polri yang bertugas di Maluku untuk tidak menanggapi permasalahan yang terjadi di luar daerah.
“Kita semua berkewajiban kita tidak perlu menanggapi hal yang di luar tapi kita tetap fokus, konsen, dengan tugas pokok kita melayani dan melindungi masyarakat,” pintanya.
Kepada seluruh pejabat utama, maupun personil Polda Maluku dan jajaran, Irjen Latif meminta agar selalu menjalankan tugas dengan sebaik-sebaiknya. Jangan sekali-kali berbuat pelanggaran sekecil apapun.
“Kita sudah memilih Polri sebagai profesi kita, maka kewajiban kita untuk menjaganya dengan sebaik-baiknya. Masing-masing diri perorangan mencegah melakukan pelanggaran-pelanggaran, baik itu pelanggaran etika, disiplin, ataupun pidana,” kata Latif mengingatkan.
Kepada setiap Satuan Kerja (Satker), diminta untuk selalu melakukan pengawasan dan pengendalian setiap kegiatan operasional. Pastikan semua kegiatan operasional berjalan sesuai SOP dan Protap yang berlaku.
“Pastikan bahwa semua kegiatan operasional berjalan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Saling mengingatkan satu sama lain, saling asih, asah, dan asuh tidak hanya di kehidupan sehari-hari, tetapi juga di bidang operasional yang diamanatkan kepada kita,” pintanya.
Irjen Latif meminta semua Satker untuk selalu meningkatkan pengawasan melekat pada masing-masing perorangan. Hindarkan dari pelanggaran-pelanggaran. Tegur, jika pelanggaran yang diperbuat masih sangat ringan, jangan membiarkannya karena akan menjadi berat. Sebab, pelanggaran semakin berat maka bahkan kesatuan pun tidak bisa lagi menolong.
“Sering saya katakan setiap tahun 3000 orang ingin berdiri di lapangan ini. Setiap tahun 3000 orang ingin menjadi anggota Polri. Kita yang terpilih di sini wajib mensyukuri itu semua, dengan cara apa, dengan cara kita melakukan dedikasi, loyalitas, integritas yang terbaik bagi Polri. Paling tidak untuk dirimu sendiri, paling tidak untuk keluargamu, sehingga apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita ini dapat berjalan dengan aman dan terkendali,” pintanya.
Kapolda kembali mengingatkan, kegiatan operasional sudah memasuki bulan Agustus. Tinggal beberapa bulan lagi agar disiapkan dengan sebaik-baiknya.
“Terus lakukan pengawasan dan pengendalian program yang disampaikan baik itu program Mabes Polri, program Presisi Bapak Kapolri, juga program kerja Polda Maluku yaitu “Basudara Manise”,” katanya.
Program “Basudara Manise”, kata Kapolda, merupakan aktualisasi dan implementasi dari program Presisi Kapolri. Sehingga diharapkan program tersebut dapat disesuaikan dengan akar permasalahan yang ada di Polda Maluku.
“Mari kita semua melihat gerakan operasional kita kepada program-program kita yang terukur, program-program kerja kita yang bisa dipertanggung jawabkan, yang akuntabel dan transparan,” harapnya.
Menutup arahannya, Kapolda meminta seluruh personil di jajaran Polda Maluku untuk selalu menjaga soliditas. Jaga nama baik Polri sebagai insan Rastra Sewa Kotama.
“Betul sering disampaikan kita adalah Satya haprabu atau setia kepada negara dan pimpinannya. Tapi ada hal yang paling mendasar bahwa kita ini adalah insan Rastra Sewa Kotama. Karena Setya Haprabu itu ada di dalam Catur Prasetya pedoman kerja, tetapi Rastra Sewa Kotama itu ada dalam Tribrata sebagai pedoman hidup kita,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai insan Rastra Sewa Kotama yang berada dalam Tribrata sebagai pedoman hidup, sampai saat ini tidak pernah dirubah.
“Tribrata dan catur Prasetya sudah dirubah dibahasa Indonesiakan, tetapi kata Rastra Sewa Kotama tidak pernah dihapus, masih ada di emblem kita sampai saat ini,” tambahnya.
Dikatakan, pada emblem Polri masih jelas tertulis Rastra Sewa Kotama. Seperti lambang burung Garuda yang mencengkeram Bhinneka Tunggal Ika, tidak dirubah menjadi bahasa Indonesia berbeda-beda tetap satu, tapi masih tertulis Bhinneka Tunggal Ika.
Rastra Sewa Kotama, kata Kapolda memiliki arti “Abdi utama daripada nusa dan bangsa”. Mental setiap personil adalah Abdi yang harus ditanamkan, mental pelayan dan pelindung, bukan mental penguasa, bukan mental Prabu.
“Tapi semua termasuk Kapolda saya meletakkan diri saya sebagai pelayan masyarakat. Mari kita mulai dari diri kita sendiri mudah-mudahan di tengah-tengah persoalan bangsa ini, di tengah-tengah persoalan Polri ini, kita segera pulih kembali, kita segera kembali mendapatkan kepercayaan publik, dan kepercayaan publik masih cukup baik. Mari kita pertahankan dan kita tingkatkan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan perlindungan pada kita sekalian, kepada Polri, kepada Polda Maluku, dan seluruh jajaran yang akan meningkatkan kinerja kita dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Discussion about this post