POLDA MALUKU – Untuk melahirkan lulusan Bintara Polri yang berkualitas, SPN Polda Maluku menggelar pelatihan Pendidikan Pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes) bagi Tenaga Pendidik (Gadik). Pelatihan ini berkolaborasi dengan dua perguruan tinggi, yaitu Universitas Pattimura (Unpatti), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
Kegiatan kolaborasi dengan dua kampus ternama di Maluku tersebut bertujuan untuk meningkatan kinerja, kemampuan pengetahuan pedagogik, dan kompetensi para gadik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Maluku.
Kepala SPN Polda Maluku, Kombes Pol Daniel Prio Dwi Atmoko, S.Ik menjelaskan, pelatihan Dikbangspes dilaksanakan mengingat SPN Polda Maluku merupakan suatu lembaga pendidikan Polri yang bertugas menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan dalam menghasilkan manusia Polri yang berkualitas.
Sebagai ujung tombak keberhasilan dalam mengembangkan dan membina peserta didik, Daniel mengaku, gadik SPN Polda Maluku harus disiapkan dalam mewujudkan Bintara Polri yang profesional.
Kegiatan kolaborasi yang dilaksanakan ini diharapkan dapat melahirkan Bintara Polri yang profesional untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang Polri. Di mana, kepolisian adalah sebagai salah satu fungsi pemerintahan Negara di bidang pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
“Pelatihan ini kami laksanakan untuk menghadapi dilaksanakannya pendidikan pembentukan Bintara Polri Gelombang I pada 8 Februari 2022 mendatang. Kita berkolaborasi dengan Unpati dan IAIN Ambon karena keduanya memiliki akreditasi A dalam dunia pendidikan. Kita harap dapat menghasilkan lulusan Bintara Polri yang berkualitas,” kata Daniel di SPN Polda Maluku, Kota Ambon, Kamis (20/1/2022).
Menurut Daniel, kegiatan kolaborasi dengan perguruan tinggi, juga dilakukan untuk mengimplementasikan 8 program prioritas transformasi pendidikan dari Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. 8 program prioritas transformasi pendidikan polri tersebut diantaranya mewujudkan kampus sebagai pusat keunggulan, membangun kampus dengan kurikulum kekinian dan menjawab tantangan tugas, serta membangun kampus kebangsaan.
Pelatihan peningkatan kemampuan para gadik SPN Polda Maluku ini, juga dilakukan untuk melahirkan Bintara Polri yang handal, serta mampu menjalankan tugas dan fungsi Polri. Di mana, Bintara merupakan garda terdepan Polri terutama dalam melayani dan menjaga keamanan masyarakat.
“Contohnya setiap masyarakat yang memerlukan bantuan atau pelayanan dari kepolisian, hampir semuanya akan berurusan dengan Bintara seperti mengurus SIM atau STNK, ketertiban atau kecelakaan lalu lintas, dan juga ketika ada anggota masyarakat yang terpaksa berurusan dengan reserse pasti akan berurusan dengan para Bintara, serta kasus- kasus lainnya,” jelasnya.
Sebagai pelaksana tugas dan fungsi Polri, Daniel mengaku Bintara dituntut untuk profesional, bermoral, berwawasan luas, memiliki integritas tinggi dan berkomitmen dalam memajukan Polri.
Bintara, kata Daniel, harus disiapkan secara matang agar siap menghadapi perubahan dan tantangan pada masa yang akan datang. Di mana, tuntutan masyarakat terhadap perilaku Polri di lapangan kini menjadi sorotan.
Selain itu, Bintara Polri harus disiapkan secara maksimal karena mereka yang akan bersentuhan langsung dengan masyarakat dan penegakan hukum. Oleh karena itu, Daniel menyampaikan, sistem pendidikan Polri khususnya pada SPN harus mampu melahirkan lulusan Bintara Polri yang unggul, mampu mengimbangi kemajuan zaman yang terus berubah, dan berkembang.
“Tentunya diperlukan inovasi, terobosan, dan pembenahan baru guna mewujudkan tujuan yang ingin dicapai terutama gadik sebagai salah satu komponen pendidikan yang berperan penting dalam membentuk Calon Bintara Polri yang profesional,” jelasnya.
Di sisi lain, penyelenggaraan pelatihan Dikbangspes dengan berkolaborasi bersama dua kampus negeri tersebut, dilakukan karena dari data yang ada, gadik SPN Polda Maluku belum memenuhi syarat menurut peraturan Kapolri No. 14 tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Polri, pasal 35 dan 36. Terdapat sebanyak 67 dari 84 orang gadik yang masih berpendidikan terakhir yaitu SMA. Sementara Diploma tiga (D3) 1, Strata satu (S1) 15, dan Strata dua (S2) 1 orang.
“Selain itu juga masih banyak yang belum memiliki sertifikat Latkatpuan dari Lemdiklat Polri dan Sertifikat Keterampilan khusus bagi yang berijazah SMA,” sebutnya.
Dari segi kompetensi pedagogik, Daniel juga mengaku para gadik SPN Polda Maluku masih rendah. Sebab, sebagian besar mereka bukan berlatar belakang ilmu pendidikan, tetapi lebih kepada politik, sosial, dan ilmu hukum.
Berdasarkan masalah tersebut, Daniel mengaku diperlukan program peningkatan kemampuan untuk gadik SPN Polda Maluku, yakni dengan melaksanakan program tersebut. Sehingga dapat memfasilitasi dan menyiapkan tenaga pendidik dalam meningkatkan kompetensinya.
Selain itu, kegiatan pelatihan ini juga diharapkan bisa memberikan pengetahuan, setidaknya tentang pengetahuan dari para professional yang didatangkan sebagai pemateri.
“Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kreativitas mengajar, serta menghasilkan tenaga pendidik yang mampu memecahkan permasalahan pendidikan atau pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas,” ungkapnya.
Perwira tiga melati di pundaknya itu juga berharap, pelatihan Dikbangspes dapat menjawab kebutuhan tenaga pendidik yang berkompetensi dari segi keilmuan, keahlian, dan kualifikasi akademiknya. Kebutuhan itu diharapkan terpenuhi melalui program peningkatan kemampuan profesi tenaga pendidik yang dipersyaratkan untuk mengajar, membina, dan mengasuh di SPN Polda Maluku.
“Kami harapkan kegiatan ini bisa melahirkan Bintara atau anggota Polri yang professional, berkualitas, memiliki wawasan luas, integritas tinggi dan memiliki komitmen,” harapnya.
Dalam kolaborasi dengan Kampus Unpatti dan IAIN Ambon tersebut, terdapat sejumlah dosen yang didatangkan untuk memberikan materi kepada para tenaga pendidik di SPN Polda Maluku. Dosen yang memberikan materi yaitu Prof. Dr. I. H. Weno, M. Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti Ambon; Dr. Karol Anaktototy, MA, Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti Ambon; Dr. Hj. Siti Jumaeda, M. Pd. I, Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon; Dr. Nur Hasanah, S. Pd. I, M. S. I, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon; Dan Habiba Waliulu, M. Pd, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon.
Para dosen tersebut membawakan sejumlah materi diantaranya Keterampilan Dasar Mengajar, Desain Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Penelitian Tindakan Kelas, Micro Teaching, Penyusunan Silabus, Penyusunan Bahan Ajar, Strategi Pembelajaran, dan Pengembangan Bahan Ajar/Media Pembelajaran.
“Kegiatan ini dilaksanakan sejak kemarin Senin (17/1/2022) sampai dengan Sabtu (21/1/2022) mendatang. Peserta pelatihan Dikbangspes yang ikut sebanyak 97 orang. Terdiri dari 75 orang Gadik SPN dan 22 orang Gadik dari Pembina Fungsi (Reserse, Intel, Sabhara, Binmas dan Lalu Lintas),” sebutnya.
Discussion about this post