POLDA MALUKU – Sejumlah tim dari International Comittee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah datang menemui Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri untuk bersilaturahmi.
Silaturahmi bersama tim ICRC dengan Palang Merah Indonesia (PMI) berlangsung di Ruang Rapat Utama Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Senin (13/9/2021).
Dalam pertemuan itu turut dihadiri Wakapolda Brigjen Pol Jan de Fretes, Irwasda, Karo Ops, Direktur Intelkam, Direktur Binmas, Dansat Brimob, Kabid Dokkes, dan Kabid Humas Polda Maluku serta Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Dari tim ICRC-PMI yang hadir yaitu Bencit Chavaz, Wakil Kepala Delegasi ICRC, Calum McDonald, Delegasi Regional Kepolisian dan Badan Keamanan ICRC, Namira Puspandari Manager Program Kerja Sama Kepolisian, dan Freddy Nggadas, Manager Kerja Sama.
“Kami menyampaikan selamat datang kepada tim ICRC-PMI di Polda Maluku. Kedatangan tim ini tentu fokus pada apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat yaitu berkaitan dengan penanganan covid-19,” kata Kapolda.
Kapolda mengaku sudah berkomunikasi dengan Gubernur Maluku, Murad Ismail. Bahkan oleh Gubernur sudah memerintahkan beberapa pejabat, khususnya yang berada di kota Ambon.
Berkaitan dengan pandemi Covid-19, Kapolda mengaku Pemerintah Pusat (Pempus) sudah melaksanakan beberapa kebijakan strategis. Diantaranya bagaimana implementasi dari penerapan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauh dari kerumunan dan mengurangi mobilitas). Juga dengan melakukan langkah-langkah 3T (testing, tracing, dan treatment).
“Kemudian program unggulan yang dilaksanakan semenjak awal tahun 2021 adalah vaksinasi, kita provinsi Maluku juga melakukan hal yang sama sebagaimana kebijakan pemerintah pusat,” terangnya.
Kapolda mengaku kebijakan Pempus yaitu sebanyak 187 juta orang dapat divaksinasi hingga akhir tahun 2021 mendatang.
“Kita di Maluku tentu melakukan hal yang serupa sehingga target di akhir tahun 2021 seluruh masyarakat yang layak divaksin sudah dilakukan vaksin, khusus di Wilayah Maluku ini jumlahnya 1.417.690 kemudian kita punya target per hari dengan jumlah vaksin 8.468,” katanya.
Orang nomor 1 Polda Maluku itu menyebutkan sampai dengan saat ini jumlah warga yang sudah divaksinasi covid-19 sebanyak 303.209 orang.
“Yang sudah dilakukan vaksin sampai dengan saat ini 303.209, baru mencapai 21% dari jumlah keseluruhan yang harus divaksin,” terangnya.
Kapolda mengatakan vaksinasi di Maluku dihadapkan dengan sejumlah kendala, mulai dari target program 1 juta orang per hari, hingga 2,4 juta orang per hari.
Berbagi halangan dan rintangan yang dilalui, kata dia, yaitu kurangnya transportasi (laut, udara dan darat). Apalagi, pada 5 bulan terakhir Maluku dihadapkan dengan kondisi cuaca perairan yang tidak bersahabat.
“Kita dihadapkan 5 bulan terakhir dengan cuaca yang tidak bersahabat sehingga pergerakan antara satu tempat ke tempat lain menjadi terkendala,” ucapnya.
Selain itu, alat penyimpan vaksin di beberapa daerah tidak memadai. Ini juga disebabkan dengan minimnya ketersediaan tenaga listrik, tidak tersedia jaringan yang memadai pada masing-masing sentra pelayanan khususnya pada tingkat kecamatan. Sehingga Puskesmas yang tersebar di Maluku dengan jumlah 212 unit tidak dapat melayani secara Maksimal.
“Dngan berbagai keterbatasan itu kita melakukan sejumlah langkah terobosan antara lain, kita melakukan pelayanan vaksin tidak mengenal waktu istirahat atau libur, melakukan vaksin mobile, menjangkau perguruan-perguruan tinggi, sentra-sentra pendidikan agama, kemudian gereja pada hari Minggu,” ungkapnya.
Terobosan yang dilakukan Polda Maluku seperti vaksinasi mobile/keliling, kata dia, diharapkan bisa menjangkau masyarakat yang jauh mendiami suatu wilayah dari pusat pelaksanaan vaksinasi covid-19.
“Kita tetap menyentuh kelompok tenaga kesehatan, lansia, tenaga-tenaga pada unit pelayanan pemerintah dan masyarakat umum,” jelasnya.
Mantan Kakorlantas Polri itu mengaku saat ini Maluku berada di zona kuning atau daerah dengan resiko rendah penyebaran covid-19.
“Kita berharap kepada tim ICRC-PMI agar semua agenda di Maluku disampaikan kepada kami, kita juga berharap selama ada di sini semua program dan agenda berjalan dengan baik, kami menyiapkan tim yang ada di sini untuk mendukung program ICRC selama di Maluku,” katanya.
Sementara itu, Bencit Chavaz, Wakil Kepala Delegasi ICRC, menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Maluku atas waktu yang diberikan.
“Kami mohon maaf dengan kehadiran ini yang mendadak tapi disanggupi oleh Kapolda Maluku, terkait dengan rencana kunjungan kita di Maluku kita sudah berkoordinasi dengan Hubinter Polri,” kata Bencit.
Kedatangan tim ICRC di Maluku, kata Bencit, bertujuan untuk melaksanakan beberapa program kerja. Satu diantaranya terkait vaksinasi covid-19 yang bekerjasama dengan PMI.
“Kita dengan PMI akan lakukan vaksinasi di tiga institusi pendidikan, yaitu Universitas Pattimura, UKIM, dan IAIN,” ujarnya.
Bencit menyampaikan pihaknya saat ini masih berdiskusi dengan PMI agar untuk terus melanjutkan program covid responsif, dengan memberikan suport yakni memberikan alat pelindung diri.
“Kita juga sudah memberikan suport kepada PMI Jakarta, NTT, Papua, Mimika dan berharap akan dilaksanakan di Manokwari,” terangnya.
Semua program yang dilakukan, kata dia, terlaksana atas hasil koordinasi dengan Kementerian Mesehatan dan sekretariat PMI pusat.
“ICRC berharap bisa melakukan kontribusi terhadap respon-repon Nasional, hal lain yang menjadi program dari ICRC yaitu kerja dengan kepolisian, dengan memberikan pelatihan,” ungkapnya.
Dia mengaku, mewabahnya covid-19 juga menjadi salah satu tantangan bagi Polri selain menjalankan tugas utamanya. Penanganan covid-19 saat ini sudah menjadi tugas tambahan bagi Polri.
“Ini merupakan hal yang menatang untuk Polri bukan hanya melakukan tugas utama sebagai polisi tetapi juga ada tugas tambahan yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan,” katanya.
Olehnya itu, Bencit mengaku pihaknya sangat memberikan apresiasi kepada personil Polri yang sudah mengemban tugas tambahan di tengah tantangan kondisi geografis Indonesia ini.
“Untuk aspek penegak hukum secara spesifik sebetulnya ICRC adalah organisasi kemanusiaan, dengan berbicara hak asasi manusia karena itu juga ICRC mempunyai program dengan kepolisian, secara global ICRC bekerja dengan instusi penegak hukum lainnya,” jelasnya.
“Kita sudah berdiskusi dengan Divhubinter Polri dan sekarang dalam proses untuk melakukan kegiatan pelatihan dengan Brimob dan Lemdiklat untuk memberikan informasi dalam berbagai pengalaman, untuk polisi-polisi yang diberangkatkan di Afrika Tengah sebagai pasukan perdamaian. Kita sangat terbuka untuk berdiskusi semoga bisa berkolaborasi dengan Polda Maluku sesuai dengan kebutuhan Polda Maluku,” harapnya.
Mendengar penjelasan kedatangan ICRC, Kapolda Maluku menyampaikan terima kasih.
Ia mengaku secara nasional, berbagai daerah memiliki karakteristik tersendiri. Sehingga berbagai cara pendekatan dilakukan untuk memahami masyarakat.
“Sama halnya juga dengan penugasan penugasan di berbagai belahan negara, kemudian mana yang terbaik jika kita melakukan evaluasi berdasarkan pengalaman-pengalaman kita untuk melakukannya di tempat yang baru. Kami sangat berkeyakinan dengan apa yang disampaikan dari ICRC bisa dilakukan di daerah kita,” tandasnya.
Discussion about this post