POLDA MALUKU – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Drs. Refdi Andri, M.Si, kembali meninjau pelaksanaan Vaksinasi Presisi On Campus di Kota Ambon, Kamis (29/7/2021).
Hari ini, vaksinasi yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ambon ini berlangsung di Auditorium Universitas Pattimura (Unpatti).
Sehari sebelumnya, Kapolda juga melaksanakan pemantauan vaksinasi di Auditorium Kampus Politeknik Negeri Ambon yang berjalan atas kerjasama dengan Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Maluku.
Dalam tinjauan Vaksinasi Presisi On Campus ini, orang nomor 1 Polda Maluku ini didampingi Rektor Unpatti Ambon, Karo Ops Polda Maluku, Direktur Intelkam, Direktur Binmas, Kabid Dokkes, Karumkit Bhayangkara, dan Kayanma Polda Maluku. Hadir juga Waka Polresta Ambon Sekretaris Kota Ambon dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon serta Ketua DPC GMNI Ambon.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada rektor Unpatti dan unsur kampus yang sudah mendukung program ini,” kata Kapolda Refdi.
Jenderal bintang 2 Polri di Maluku ini mengaku target pelaksanaan vaksinasi di Provinsi Maluku sebanyak 8.622 orang setiap hari. Sementara secara Nasional, targetnya 1 juta orang per hari.
“Kami juga menargetkan vaksin untuk usia 12 sampai 17 tahun. Ini sedang kita lakukan pendataan,” terangnya.
Polda Maluku, lanjut Refdi, juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan di seluruh kabupaten kota, agar semua Puskesmas yang ada bisa melaksanakan kegiatan vaksinasi.
Menurutnya, vaksinasi bukan satu langkah pencegahan penularan Covid-19 semata, tapi juga harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Vaksin bukan satu langkah untuk bagaimana mencegah segalanya, tapi protokol kesehatan sangat penting bagaimana kita meningkatkan imun juga menjadi sangat penting,” terangnya.
Ia berharap serbuan vaksinasi massal kepada masyarakat yang digalakan semua pihak dapat mencapai target Nasional hingga 18 Desember 2021 mendatang.
“Kapal milik Polda Maluku juga akan kami gunakan agar bisa menjangkau masyarakat yang di pelosok-pelosok,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia meminta masyarakat yang terpapar Covid-19 agar bisa mengoptimalkan tempat isolasi terpusat, tidak melakukan isolasi mandiri di rumah. Sebab, dapat berpotensi menularkan kepada keluarga maupun masyarakat sekitar.
“Bagi masyarakat yang terpapar covid 19 optimalkan agar isolasi mandiri terpusat yang tempatnya sudah disediakan oleh pemerintah daerah karena isolasi mandiri di rumah berpotensi menularkan kepada keluarga dan lingkungan sekitar,” pintanya.
Discussion about this post