AMBON – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Drs. Refdi Andri, M.Si memimpin konfrensi pers akhir tahun 2020 di Rupatama Mapolda Maluku, Kota Ambon, Kamis (31/12/2020).
Orang nomor 1 Polda Maluku ini didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol Drs. Jan De Fretes M.M dan Irwasda Maluku.
Menurut Kapolda, berbagai persoalan saat ini dihadapi. Utamanya masalah kesehatan dan ekonomi.
Pada Maret 2020 lalu, Maluku dilanda pandemi Covid-19. Ini juga dirasakan lebih dari 200 negara di dunia.
“Kita merasakan itu di penghujung Maret dan awal bulan empat (April 2020) yang lalu,” katanya.
Menurutnya, persoalan tahun 2020 berbeda dengan yang terjadi pada tahun 1997, 1998 dan 1999. Tahun ini bangsa Indonesia mengalami persoalan besar yaitu krisis ekonomi dan kesehatan.
“Itu terlihat, terdengar dan rasa kedua persoalan ini. Sehingga ada kegiatan yang kita rencanakan, tapi karena mengutamakan kesehatan, kita tunda program itu, kita tunda pembangunan itu, kita tunda pengadaan barang dan jasa karena pentingnya kesehatan dan ekonomi,” jelasnya.
Pemerintah akan memberikan stimulus di tahun 2021. Sehingga diharapkan tahun depan akan lebih baik dari segi ekonomi maupun kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan semua, bahwa agenda-agenda kita di tahun 2020 berjalan dengan aman, tertib, dan lancar,” sebutnya.
Sejumlah agenda nasional seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di empat kabupaten yaitu Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Buru Selatan dan Seram Bagian Timur, kata Refdi, berlangsung secara aman, lancar dan damai.
“Di penghujung tahun 2020 memang ada agenda besar, utamanya Pilkada. Saya saat ditempatkan di sini efektif bekerja pada 23 November yang lalu. Berarti kalau kita hitung sudah satu bulan satu minggu. Tapi kita sudah bekerja, bagaimana kita meyakinkan empat kabupaten penyelenggara pilkada itu, betul-betul terlaksana dengan baik, aman, lancar, sukses,” jelasnya.
Selain aman, Refdi menyampaikan Pilkada kemarin juga berjalan dengan sehat. Juga tingkat partisipasi masyarakat meningkat 74 persen sebagaimana target nasional.
“Ada lima elemen penting yang kita sentuh satu persatu. Pertama pemerintah daerah, kemudian penyelenggara pemilu. Di sana ada KPU dan pengawas pemilu (Bawaslu). Kemudian pasangan calon, tokoh masyarakat, agama, adat dan tokoh pemuda. Kemudian terakhir kita ketemu dengan satuan pengamanan baik Polri maupun TNI,” sebutnya.
Terkait Operasi Lilin Siwalima 2020, orang nomor 1 Polda Maluku ini mengaku pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi, dan gelar pasukan terkait kesiapan pengamanan operasi tersebut.
“Operasi Lilin ini sudah kita tata sedemikian rupa sehingga semua paham apa yang akan dilakukannya, bagaimana melakukannya, bukan hanya semua unsur di Polda tetapi semua mitra terkait,” katanya.
Bahkan, Kapolda mengaku pihaknya juga sudan berkomunikasi dengan Uskup Diosis Amboina, Sinode GPM, Ketua MUI Maluku, dan semua unsur Forkopimda, termasuk unsur Kewilayahan Polres di jajaran Polda Maluku.
“Ada hal hal yang menjadi prioritas kita selama menjelang dan pelaksanaan Natal. Jadi sudah terkonsep dengan baik. Alhamdulillah, Natal sudah berjalan aman, tertib dan damai. Sekali lagi saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi aktif,” katanya.
Menjawab tahun 2021, mantan Kakor Lantas Polri ini mengaku hari ini Kamis (31/12/2020) merupakan hari yang sangat penting.
“Ini hari terakhir di tahun 2020. Besok sudah tanggal 1 Januari 2021,” ucapnya.
Menurut Kapolda, menjelang malam pergantian Tahun Baru, pihaknya sudah menggelar sejumlah perkuatan pengamanan. Terdapat beberapa sentral pengamanan yang mesti diamankan.
“Ini semua sudah diakomodir sedemikian rupa termasuk masukan-masukan dari satuan kewilayahan, dari bapak pendeta, pastur termasuk lapisan masyarakat, lalu kita tentukan titik pengamanan,” ujarnya.
Malam ini, Kapolda mengaku masih ada kegiatan yang perlu pengawasan bersama mitra kerja. Terdapat 74 gereja di Kota Ambon yang akan diamankan aparat keamanan.
“Tentu ada yang menjadi prioritas. Dari 74 gereja ada 10 gereja yang diprioritaskan. Mudah-mudahan dengan adanya prioritas ini kita bisa menyiapkan personel dengan sangat baik,” harapnya.
Selain pengamanan, ada juga beberapa hal yang dibatasi. Pertama tidak boleh ada mercun, kembang api, dan sejenisnya. Selain itu, juga tidak diperbolehkan ada pawai, arak-arakan atau balapan kendaraan. Apalagi balap liar atau kebut-kebutan.
“Tidak boleh ada kumpulan kumpulan masyarakat yang melebihi standar yang sudah ditentukan. Ada standar minimalnya dengan tetap memeprhatikan protokol kesehatan,” tegasnya.
Bukan itu saja, malam pergantian tahun nanti, juga akan ada pembatasan pergerakan orang jika ditemukan konvoi kecil, apalagi dalam skala besar.
“Ketika orang dilarang, dibatasi, dikatakan ini tidak boleh dilakukan, biasanya ada saja yang melakukan pelanggaran. Tetapi kita sudah siapkan personil untuk mengambil langkah-langkah khusus,” sebutnya.
Jenderal bintang dua ini berharap proses pengamanan yang akan berlangsung nanti tidak merugikan orang lain, dan sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.
“Terkait pelarangan FPI, Alhamdulillah kita yang ada di Maluku ini tidak melihat adanya hal-hal yang menonjol. Kami menyampaikan terima kasih kepada tokoh agama, adat, pemuda karena sampai hari ini semua masih berjalan dengan sangat baik,” ujarnya.
Dengan tidak adanya gangguan, Kapolda berharap aktivitas masyarakat di penghujung tahun 2020 dan memasuki Tahun Baru 2021 bisa berjalan aman dan damai.
Discussion about this post