Bertempat di halaman Polres Buru dilaksanakan Upacara pedang pora penghormatan terakhir kepada AKP Ja’far Husein, di pimpin langsung oleh Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang S.H.S.I.K.M.M
Senin 27/5/2024
Pedang Pora merupakan salah satu tradisi dalam institusi kepolisian Indonesia yang memiliki makna mendalam dan penuh dengan simbolisme. Upacara ini diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada anggota polisi yang akan melanjutkan perjalanan karirnya ke sebuah fase baru atau menjelang pensiun. Dengan akar sejarah yang kuat, Upacara Pedang Pora menjadi momen penuh kebanggaan bagi setiap anggota.
Profil AKP Ja’far Husein
AKP Ja’far Husein adalah sosok yang wibawa dan penuh dedikasi. Sebagai anggota polisi yang telah melewati berbagai rintangan dan tantangan, kariernya kini mencapai titik penting. Mendapatkan kehormatan menjadi pusat Upacara Pedang Pora tidak hanya menandai pencapaian karirnya namun juga sebagai bentuk pengakuan atas jasa dan dedikasinya kepada institusi kepolisian dan masyarakat.
Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang S.H.S.IMK.M.M,memimpin Upacara Pedang Pora untuk AKP Ja’far Husein, menegaskan pentingnya momen ini tidak hanya bagi AKP Ja’far Husein namun juga bagi kepolisian sebagai kesatuan. Kepemimpinan Kapolres dalam upacara ini menunjukkan dukungan institusional terhadap anggota-anggotanya dan memperkuat rasa solidaritas serta kebanggaan bersama.
Deskripsi dan Simbolisme Upacara Pedang Pora
Dalam Upacara Pedang Pora, setiap tahapan memiliki makna yang mendalam. Mulai dari penyerahan pedang sebagai simbol keberanian dan kehormatan, hingga langkah-langkah upacara yang diikuti, setiap detailnya dirancang untuk mencerminkan transisi penting dalam karir seorang anggota polisi. Momen dilepasnya pedang dari sarungnya menggambarkan kesiapan untuk menjalani tantangan baru dengan keberanian dan dedikasi yang tidak goyah.
Pentingnya Upacara Pedang Pora.
Upacara Pedang Pora bukan hanya sebuah prosesi formal, namun juga momen yang kaya akan nilai dan tradisi. Bagi AKP Ja’far Husein, upacara ini merupakan penanda penting dalam perjalanan karirnya, menyimbolkan transisi, penghormatan, dan harapan baru. Bagi institusi kepolisian, memelihara tradisi ini penting untuk memperkuat jati diri, kehormatan, dan semangat korps yang tinggi di antara anggotanya.
dalam kegiatan pedang Pora di ikuti oleh Waka Polres Buru Kompol H. Akmil Djapa S.Ag,Ketua PJ Bhangkari Cabang Buru Ny.Deli Akmil Djapa S.Ag dan personil Polres Buru
Discussion about this post