POLDA MALUKU – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigjen Pol Drs. Jan de Fretes MM, meminta jajarannya untuk mengikuti atensi Wakapolri Komjen Pol Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si.
Penekanan tersebut disampaikan kepada jajarannya usai digelarnya rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) lanjutan terkait perkembangan percepatan vaksinasi covid-19.
Rapat Anev itu dilaksanakan secara virtual. Wakapolda ikut dari Rupatama Mapolda Maluku, Kota Ambon, Selasa (25/1/2022). Ia didampingi Irwasda dan Pejabat Utama Polda Maluku.
“Terima kasih atas kinerja rekan-rekan dalam percepatan vaksinasi di Provinsi Maluku. Tetap semangat dalam mengejar capaian vaksinasi 70%. Saya minta agar atensi Wakapolri yang disampaiakan agar dipedomani dan dilaksanakan,” pintanya.
Sebelumnya, Wakapolri dalam paparannya menyampaikan perkembangan covid-19 aktif tertinggi di Indonesia diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Lampung.
Khusus untuk kasus varian baru Omicron, tercatat sudah menyebar di Jakarta sebanyak 1.584 orang tertular, Jawa Barat 33, Jawa Timur 26, Banten 21, Nusa Tenggara Barat 2, dan Sulawessi Selatan 1 orang.
“Perkembangan covid-19 saat ini didominasi oleh transmisi lokal, walaupun kenaikan kasus belum eksponensial. Sudah 2 orang pasien Omicron yang meninggal dunia,” terangnya.
Atas peristiwa itu, orang nomor 2 Polri ini meminta jajaran Polda agar dapat maksimalkan Batalyon P-Care dalam menyingkronkan data base dengan data rill.
“Terima kasih atas upaya-upaya penanganan yang telah dilakukan oleh Polres Maluku Tengah, permasalahan-permasalahan yang telah ditangani,” pinta Wakapolri.
Jenderal bintang 3 Polri ini meminta Polda Maluku untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam akselerasi data rill dengan database.
“Polda Maluku agar memaksimalkan Batalyon P-Care dalam percepatan capaian vaksinasi dan sikronisasi data rill,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Wakapolda Maluku melaporkan kepada Wakapolri, bahwa berdasarkan data rill terdapat kabupaten yang telah mencapai target vaksinasi 70% yaitu Maluku Barat Daya.
“Terdapat perbedaan data pada kota Tual dan kabupaten Seram Bagian Barat. Kami berkoordinasi dengan Kemenkes dalam mengakselerasi data rill dengan database Kemenkes,” kata Wakapolda melaporkan.
Discussion about this post