POLDA MALUKU – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Dr. Drs. Gatot Edy Pramono, M.Si, menyebutkan proses vaksinasi covid-19 yang dilakukan Polda Maluku rata-rata mencapai 5.052 orang setiap hari.
Jumlah itu disampaikan Wakapolri saat memimpin langsung rapat internal melalui virtual zoom dari Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/9/2021).
Rapat internal itu diikuti Kapolda Maluku, Irjen Pol. Drs. Refdi Andri, M.Si dari ruang kerjanya, Mapolda Maluku, Kota Ambon. Kapolda ikut didampingi Karo Ops, Direktur Binmas dan Kabid Dokkes Polda Maluku.
“Polda Maluku jumlah gerai 33. Jumlah vaksinator 687. Rata-rata vaksin per hari 5.052,” ungkap Wakapolri dalam rapat internal Polri tersebut.
Pada Analisis dan Evaluasi (Anev) vaksinasi covid-19 secara nasional dari target 208 juta, baru mencapai 66,6 juta.
“Anev pelaksanaan nasional 208 juta dan yang baru dicapai 66,6 juta, sementara vaksin ke dua 38 juta,” kata Wakapolri.
Gatot juga mengaku untuk vaksin lansia tahap pertama baru mencapai 25.03% dari target. Sementara vaksin ke dua baru diikuti sebanyak 17%.
“Trend vaksinasi 1 minggu terakir telah konsisten di atas 1 juta dosis per hari, termasuk pada hari sabtu. Hal ini perlu dioptimalkan Kembali agar mencapai target 2 sampai dengan 2.5 juta dosis/hari,” pintanya.
Wakapolri mengaku laju vaksinasi harian selama sebulan terakhir ini rata-rata baru mencapai sebanyak 945.804 dosis per hari.
“Vaksin provinsi Maluku yang diterima 671.250 (target), realisasi 66%, sisa stok 225.337,” ungkapnya.
Sementara itu, Gatot mengaku jumlah vaksin yang diterima Indonesia sebanyak 208,7 juta dosis. Dari jumlah yang masuk sudah didistribusikan sebanyak 144,1 juta dosis.
“Hanya satu polda yang berhasil mencapai target harian Polda pada bulan Agustus 2021 yaitu Polda Metro Jaya,” katanya.
Orang nomor 2 Polri ini juga memberikan apresiasi kepada Polda Jawa Barat yang telah berhasil melampaui target harian vaksinasi Polda.
“Namun secara menyeluruh rata-rata vaksinasi harian minggu ini masih belum mencapai target harian vaksinasi oleh Polri,” terangnya.
Wakapolri juga mengaku sisa vaksin di 4 Polda lebih rendah dari pada target vaksinasi harian.
“Mohon agar berkordinasi dengan dinkes (dinas kesehatan setempat) untuk penambahan stok. Berkolaborasi dengan instansi terkait untuk menghabiskan sisa stok vaksin yang ada,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Wakapolri juga mengaku tercatat sebanyak 14 Polda di Indonesia yang capaian vaksinasi mengalami penurunan dari minggu sebelumnya. Yaitu Kalimantan Selatan, Jambi, Papua, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bangka Belitung.
Ia juga berharap dalam proses vaksinasi, satu tim minimal mampu menyutikan sebanyak 100 dosis per hari. Di mana masing-masing satu orang untuk pelayanan pendaftaran, screening, penyuntik, dan observasi.
“Vaksinasi tidak boleh menumpuk. Perhatikan masa kadaluarsa vaksin. Vaksin yang diterima agar langsung disuntikan, jika habis segera mintakan (yang baru),” pintanya.
Dari data yang masuk, Gatot juga mengaku baru 4 Polda yang telah berhasil mengoptimalkan kemampuan vaksinator.
“Bagi Polda yang vaksinator masih di bawah 1:100 agar memberdayakan seluruh potensi vaksinator ditambah relwan,” harapnya.
Ia juga menyebutkan jika stok vaksin yang diterima Polda masih dibawa target vaksinasi harian yang ditetapkan Mabes Polri.
“Stok vaksin yang diberikan Pemda (Pemerintah Daerah) kepada Polri lebih sedikit dari presentasi yang ditentukan dari pusat,” katanya.
Selain itu, ada juga beberapa masyarakat yang divaksin juga terdata di provinsi lain karena pendataan menurun.
“Beberapa masyarakat yang divaksin terdata di provinsi lain karena pendataan menurut NIK,” katanya.
Wakapolri mengaku berbagai hambatan distribusi vaksin dan aksebilitas sasaran vaksinasi juga dialami di daerah tertentu karena faktor geografis yang sulit.
Wakapolri meminta agar jumlah potensi vaksinator dari kelompok Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bisa menyuntik setiap hari didatakan. Juga termasuk jumlah pendukung non nakes yang bisa bekerja setiap hari.
“Datakan jumlah puskesmas, faskes, sentra vaksin dan gerai vaksin di setiap kabupaten/kota. Datakan jumlah target sasaran di setiap daerah, bagi jumlah target harian berdasarkan jumlah sasaran vaksin, Cari formulasi strategi terbaik dalam distribusi dan penyimpanan vaksin sesuai karakteristik daerah. Segera minta stok vaksin. Untuk para Kapolda di cek betul menejemen vaksinasi ini,” pintanya.
Discussion about this post