POLDA MALUKU – Untuk mewujudukan rasa aman dan damai, para Raja-raja se Maluku bersilaturahmi dengan Forkopimda Maluku yang bertempat di Gedung Majelis Latupati Provinsi Maluku, Kota Ambon, Jumat (18/2/2022).
Hadir dalam silaturahmi tersebut yaitu Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon, dan Gubernur Maluku yang diwakili Kepala Kesbangpol, Titus Renwarin.
Ketua Umum Majelis Latupati Maluku, H. Ibrahim M.H. Wokas, dalam sambutannya berharap agar jangan lagi terulang peristiwa-peristiwa lalu yang berakibat pada kesengsaraan.
“Sebab peristiwa-peristiwa itu (konflik) bukannya mengorbankan korban sepihak, tapi Katong (kita) semua jadi sengsara,” kata Raja Negeri Urung tersebut.
Damai, lanjut dia, adalah sesuatu yang sangat baik di dunia. Kedamaian bisa membuat kita merasakan kebahagiaan saat dekat dengan keluarga, dan para tetangga di sekeliling tempat tinggal.
“Kita merasakan kebahagiaan saat di sekeliling kita ada teman, ada tetangga yang mencintai, menyayangi kita. Mari kita mempererat hubungan ini, mari hidup dalam damai, saling hormat-menghormati di antara kita,” pintanya.
Menurut Ibrahim, kedamaian harus dimulai dari diri sendiri. Olehnya itu ia mengajak semua pihak untuk bekerja keras mempertahankan perdamaian di bumi Raja-raja ini.
“Mari kita memperbanyak dialog, jangan mencari perbedaan, tetapi carilah persamaan. Kalau kita tidak bersaudara dalam keimanan, maka mari kita bersaudara dalam kemanusiaan. Sehingga aman, damai itu akan indah untuk anak cucu kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, mengaku, sebagai orang yang baru menjabat di Maluku selama kurang lebih 1 bulan 15 hari, silaturahmi dengan para Latupati di Maluku ini sangat penting.
“Saya dan Pangdam adalah pejabat baru di Maluku, kami baru masuk kurang lebih 1 bulan 15 hari. Saya dengan Pangdam hanya selisih 1 hari dan sebagai warga baru adalah kewajiban kami untuk bisa bertemu dengan para Upulatu (Raja) dan Inalatu (Ibu Raja) di Maluku,” katanya.
Menurutnya, dalam tataran Pemerintah Provinsi Maluku, para Upulatu dan Inalatu merupakan bagian penting dalam membangun serta menjaga semangat keamanan dan kedamaian di daerah ini.
“Mungkin tidak semua provinsi di Indonesia, inilah kekhasan dan keunikan Maluku. Daerah ini sangat dihormati dan dihargai oleh Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Menurutnya, Raja-raja memiliki peran strategis dalam membangun bangsa ini, turut serta membantu dalam memelihara kamtibmas, terutama di provinsi Maluku.
“Saya sering lihat ada slogan Ambon Manise. Saya kira ini bukan hanya Ambon tapi juga harus Maluku Manise. Manise ini bisa kita singkat adalah “Maluku Aman dan Damai Indonesia Sejahtera”,” pintanya.
Senada dengan Kapolda, Pangdam Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon, mengajak masyarakat untuk tidak percaya dengan yang namanya Katanya. Sebab, Katanya itu merupakan bagian dari provokator untuk mengadudomba dan memecahbelah persatuan dan kesatuan di antara sesama orang saudara di Maluku.
“Tadi Bapak Kapolda sampaikan sosmed itu dengan berbagai isu yang luar biasa, kalau kita tidak selektif, cermat, berpikir, dingin hati, kita bisa termakan. Untuk itu dengan hati yang paling dalam saya memohon saat ini di sosmed banyak sekali provokator provokator, marilah kita semua yang hadir di sini kita juga memprovokasi dengan pesan-pesan damai,” ajaknya.
Pangdam mengaku telah meminta jajaran Kodam XVI/Pattimura untuk terus menyampaikan pesan-pesan damai baik secara langsung maupun melalui media sosial.
“Saya sampaikan kepada seluruh jajaran Kodam sampaikan pesan-pesan damai untuk melawan pesan-pesan yang ingin selalu mengadu domba dan memecah belah kita dari zaman penjajahan Belanda,” pintanya.
Untuk diketahui, pada silaturahmi tersebut, Majelis Latupati Maluku juga menyampaikan pernyataan sikap yang dibacakan Sekretaris Umum Latupati Maluku, Decky Tanasale, Raja Negeri Leinitu. Diantaranya, Kami Latupati se Maluku merupakan lembaga adat yang menjadi wadah perkumpulan para Raja Maluku, menjunjung tinggi demokrasi dan hak asasi manusia, mengakui hak setiap masyarakat untuk menyatakan pendapat dan berkumpul, berdemokrasi mengedepankan prinsip keadilan, kesetaraan, dan menolak segala bentuk kekerasan.
Dengan dasar dan sikap dan moral di atas, kami mengungkapkan rasa keprihatinan yang sangat mendalam atas beberapa kejadian yang mengganggu keamanan dan ketertiban kita orang-orang basudara di Maluku pada beberapa waktu belakangan ini.
Untuk itu kami Majelis Latupati Maluku menyatakan sikap sebagai berikut:
- Menghimbau kepada semua pihak menghentikan tindakan kekerasan, semua aksi kerusuhan yang menyebabkan kerugian secara fisik, psikis berupa keresahan, rasa tidak aman, ketakutan di masyarakat.
- Menghentikan segala bentuk teror, provokasi, yang berdampak pada permusuhan Ras, Suku dan memecah-belah sesama orang basudara.
- Menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk bersikap bijak dalam menggunakan sosial media, ataupun platform media pengantar pesan dengan tidak menyebarkan konten-konten berisikan ujaran kebencian, aksi-aksi kekerasan, dan berita palsu (hoax), dan menangkalnya dengan memberikan rujukan sumber informasi terpercaya.
- Mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk melakukan penyelidikan terhadap seluruh rangkaian peristiwa yang mengarah pada terjadinya kerusuhan di beberapa tempat di wilayah Maluku.
- Mendukung upaya penyelesaian konflik secara persuasif dan penegakan hukum sebagai bentuk tanggung jawab dari pemerintah untuk mewujudkan perdamaian secara utuh dengan tetap mengedepankan prinsip prinsip netralitas dan berkeadilan.
Harapan kami agar pernyataan sikap ini dapat ditindaklanjuti oleh Bapak Gbernur Maluku, Pangdam Pattimura dan Kapolda Maluku serta semua jajarannya dalam upaya merajut kembali perdamaian di bumi Raja-raja.
Discussion about this post