POLDA MALUKU – Kepolisian Daerah Maluku bekerja sama dengan RRI Ambon menggelar dialog interaktif terkait pelaksanaan pengamanan perayaan malam takbiran dan hari raya Idul Fitri 1443 Hijiriah/2022.
Dialog interaktif yang menghadirkan empat narasumber ini dilangsungkan di aula Command Center, Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Kamis (28/4/2022).
Empat pemateri yang dihadirkan yaitu Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo, Ketua Sinode GPM Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, Kepala Dinas Perhubungan Maluku M. Malawat dan Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Asep Saepudin.
Terkait perkembangan arus mudik khususnya di kota Ambon, Kadis Perhubungan Maluku mengaku terlihat agak menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Sampai saat ini pantauan kami terhadap transportasi laut terjadi penurunan baik yang datang maupun yang berangkat. Namun untuk transportasi udara terjadi peningkatan namun tidak terlalu besar seperti di tahun sebelumnya,” katanya.
Ia mengaku, hingga kini arus mudik di Maluku terpantau aman dan lancar. “Untuk personel kami dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten kota sudah disiagakan sejak awal di semua pintu masuk darat, laut dan udara hal ini untuk melayani dan mengantisipasi arus mudik jelang lebaran nanti,” jelasnya.
Mengenai masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan menggunakan kapal kecil atau perahu, Malawat mengaku pihaknya sejak awal telah memberikan himbauan untuk lebih berhati-hati.
“Karena pengawasannya yang tidak ada. Kapal yang ukurannya kecil atau perahu itu sangat rawan, apabila terjadi bencana maka akan sulit kita pantau dan kita lakukan tindakan penyelamatan, pada mudik di tahun ini juga saya berharap agar masyarakat dapat melaksanakan mudik dengan sehat dan aman,” harapnya.
Menjelang malam takbiran, Ketua MUI Maluku mengaku sudah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan. Koordinasi dilakukan untuk mengamankan pawai di malam takbiran nanti.
“Kita umat Islam telah melaksanakan puasa selama sebulan dan jangan sampai kita rusaki dengan melakukan pawai atau konvoi ugal-ugalan atau balap liar yang dapat menyebabkan hal yang tidak kita inginkan bersama,” katanya.
Latuapo berharap pada malam takbiran nanti aparat keamanan dapat menyekat jalur utama atau kawasan tertentu. Ini diharapkan agar konvoi yang umumnya didominasi kaula muda dapat diminimalisir, sehingga tidak terjadi tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Kami dari MUI Maluku juga sudah melakukan himbauan dan tauziah kepada masyarakat muslim yang ada di kota Ambon namun kami harap kepada aparat keamanan untuk tetap melaksanakan antisipasi dengan maksimal,” pintanya.
Ia juga menghimbau masyarakat muslim Maluku agar tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari saat pembagian zakat fitrah hingga pelaksanaan sholat Idul Fitri nanti.
“Kepada seluruh tokoh agama yang ada di Maluku, saya mewakili umat Islam yang ada di Maluku mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja samanya dalam menjaga Kamtibmas selama ini, semoga Maluku tetap aman dan damai,” harapnya.
Sementara itu, Karo Ops Polda Maluku mengaku saat ini pemerintah telah memberikan kelonggaran mudik. Namun masyarakat yang ingin melaksanakan mudik harus melalui beberapa syarat seperti vaksin booster dan sebagainya.
“Bagi yang belum vaksin booster harus dicek antigen atau PCR, hal ini bertujuan agar tidak ada penularan covid-19 yang masuk ke kota Ambon,” ingatnya.
Saepudin mengatakan pihaknya bersama Polres jajaran, dibantu TNI dan instansi terkait lainnya telah dikerahkan untuk mengamankan perayaan Idul Fitri.
“Kami menerjunkan 3.530 personel gabungan yang terdiri dari 2.478 personel Polri, 402 Personel TNI dan 650 personel dari instansi terkait seperti Basarnas, Perhubungan, Satpol Pp, BNPB, BMKG dan yang lainnya, kami juga membangun pos pengamanan dan pelayanan di tempat fasilitas umum serta pos terpadu dengan mengedepankan pelayan mudik yang bertujuan agar adanya rasa aman kepada umat muslim yang merayakan lebaran,” jelasnya.
Saat pengamanan malam Idul Fitri, Saefudin mengatakan Polda Maluku akan merekayasa jalur lalu lintas untuk mengalihkan arus konvoi atau pawai takbiran nanti.
“Seluruh anggota akan kami ploting termasuk personel polwan yang ditempatkan pada pos pelayanan dan penyekatan karena Ops Ketupat ini adalah operasi kemanusiaan dengan tujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat yang akan merayakan lebaran karena kita tau bersama kota Ambon merupakan etalase dari Maluku olehnya itu jika kota Ambon aman maka Maluku aman,” tambahnya.
Ia mengaku, pihaknya juga akan mengantisipasi potensi kerawanan atau kejahatan yang bisa terjadi saat lebaran. Seperti curah, curanmor, balap liar, dan penyakit masyarakat lainnya.
“Kami akan siap mengantisipasinya termasuk peredaran miras di masyarakat. Kami harapkan kerja sama semua elemen masyarakat sehingga apa yang menjadi kehawatiran kita bersama akan dapat dihindari,” pintanya.
Ketua Sinode GPM mengaku, momentum puasa dan lebaran seperti tahun-tahun sebumnya menjadi berkat bagi umat Kristiani yang membatu dan berpartisipasi dalam menjaga kedamaian.
“Kami warga gereja butuh waktu atau momentum dalam merajut tali persaudaraan seperti hari lebaran dan ini untuk menghidupkan kembali rasa persaudaraan orang basudara dan kami menghimbau warga gereja untuk mendukung keamanan dan kenyamanan saudara muslim kita yang sedang menjalankan ibadah puasa di sisa hari di bulan Ramadan ini,” ajaknya.
Maspaitella juga mengaku, untuk perayaan lebaran nanti, pihaknya akan menggerakan AMGPM untuk bersama-sama menjaga keamanan di tempat-tempat ibadah.
“Kami pihak gereja akan menggerakkan angkatan muda kami untuk sama-sama menjaga keamanan di tempat ibadah seperti masjid dan yang lainnya bersama pihak kepolisian dan TNI dan kami AMGPM siap untuk menetralisasi situasi aman di Maluku,” pungkasnya.
Discussion about this post