Banjir besar yang melanda Desa Grandeng, Kecamatan Lolong Goba, Kabupaten Buru, tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik pada lingkungan, tapi juga luka batin pada para korban, khususnya anak-anak. Mengingat pentingnya kesehatan mental anak-anak pasca bencana,
Polwan Polres Buru mengambil inisiatif untuk melakukan trauma healing. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengatasi trauma pasca banjir, sehingga mereka dapat kembali melanjutkan kehidupan sehari-hari ⁸dengan lebih baik.
Banjir yang melanda Desa Grandeng disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari, menyebabkan sungai di daerah ini meluap. Kejadian ini tidak hanya menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas umum, tapi juga berdampak pada psikologis warga, khususnya anak-anak yang menjadi saksi kerusakan tersebut.
Trauma healing menjadi langkah penting dalam proses pemulihan, khususnya bagi anak-anak. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mereka mengolah kembali pengalaman traumatis mereka dalam setting yang aman dan mendukung, serta mengajarkan mereka cara-cara untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan yang mungkin muncul di kemudian hari.
Dengan kemampuan dan pelatihan khusus, Polwan Polres Buru berperan aktif dalam melakukan trauma healing. Keterlibatan mereka tidak hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai sosok empatik yang dapat membantu anak-anak mengekspresikan perasaan dan pengalaman mereka melalui berbagai kegiatan. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang aman untuk anak-anak berbagi dan belajar mengatasi perasaan mereka.
Aktivitas trauma healing telah menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap kondisi psikologis anak-anak di Desa Grandeng. Mereka menjadi lebih terbuka, bahagia, dan mampu kembali berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan lebih baik.
Discussion about this post